PERAN MOTOR LISTRIK DALAM SDGS
Peran motor listrik dalam mendukung efisiensi energi, keberlanjutan, dan pengurangan emisi karbon selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) 9, yaitu "Industri, Inovasi, dan Infrastruktur." SDGs 9 menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang tangguh, peningkatan industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi untuk mendukung keberlanjutan. Penggunaan motor listrik, dengan efisiensi energi dan kontribusinya terhadap elektrifikasi industri, tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga menjadi langkah nyata dalam menciptakan industri yang lebih ramah lingkungan dan masa depan yang berkelanjutan. Artikel ini membahas peran strategis motor listrik dalam mencapai tujuan SDGs 9 melalui inovasi teknologi yang mendukung keberlanjutan dan efisiensi di sektor transportasi maupun industri.
PERAN MOTOR LISTRIK DALAM SDGS 9
- Mendorong inovasi teknologi hijau
- Mengurangi emisi karbon
- Meningkatkan inovasi industri motor Listrik Indonesia
- Mendukung transportasi ramah lingkungan
- Mengurangi Ketergantungan pada Energi Tak Terbarukan motor listrik
Indonesia mempunyai program pengembangan ekonomi hijau. Program ini digunakan untuk mendukung tercapainya zero emisi gas rumah kaca (GRK). Emisi GRK secara umum disebabkan oleh gas buang kendaraan berbahan bakar fosil. Sehingga, inovasi kendaraan listrik dibutuhkan untuk mengatasi permasalah tersebut dan dapat digunakan untuk mencapai program ekonomi hijau (Zola et al., 2023).
Permasalahan pencemaran udara akibat emisi kendaraan bermotor sudah mencapai titik yang cukup mengkhawatirkan terutama di kota-kota besar. Menurut Rosyidah, 2018 pencemaran udara adalah ketika bahan kimia, energi, atau elemen lain dilepaskan ke atmosfer sebagai akibat dari aktivitas manusia, udara menjadi tercemar hingga kehilangan kemampuannya untuk melakukan tujuan yang dimaksudkan, Maka dari itu motor Listrik sangatlah penting (Ferlita et al., 2023).
Revolusi industri 4.0 telah mengakibatkan disrupsi dalam berbagai sektor, termasuk industri otomotif, yang mendorong para produsen global untuk merumuskan aturan dan visi mobilitas dunia hingga tahun 2030. Dalam konteks ini, empat visi utama mobilitas masa depan telah diidentifikasi, yaitu elektrifikasi, mobilitas berbagi, dan kendaraan otonom, yang dikenal dengan singkatan ACES, yang merujuk kepada Autonomous, Connectivity, Electricity, Sharing[1]. Dari keempat poin ACES ini, elektrifikasi telah menjadi fenomena global yang memicu perkembangan Teknologi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dan ekosistemnya dengan dukungan dari berbagai pemerintah di seluruh dunia (Ardodi & Pasaribu, 2024).
Sektor transportasi memegang peranan yang sangat penting dalam menunjang perkembangan aktifitas dalam peradaban kehidupan manusia, peranan tersebut ditunjukkan dengan fungsi yang dihasilkan sektor transportasi dari berbagai aspek, fungsi/guna yang diciptakan tersebut berupa guna tempat atau place utilityyang berkaitan dengan proses pemindahan barang dan manusia yang dapat mempengaruhi nilai suatu produk serta guna waktu atau time utility sebagai fungsinya dalam memperpendek jarak dan waktu tempuh (Awaluddin, 2022).
Listrik memiliki peranan yang sangat penting dalam aktivitas manusia, termasuk di dalamnya menunjang perekonomian. Saat ini, pemanfaatan energi listrik untuk transportasi sudah mulai diminati masyarakat karena tidak menimbulkan polusi suara, biaya operasional yang murah, dan kendaraan yang ringan. Dengan semakinbanyak pemanfaatan transportasi listrik ini, maka polusi dapat ditekan, hemat, kerusakan jalan dapat ditekan Sepeda listrik merupakan kendaraan ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polusi udara dan dapat menggunakan energi terbarukan untuk pengisian daya. Sepeda listrik menjadi salah satu solusi alternatif menghadapi menipisnya cadangan minyak bumi, karena baterai mobil listrik tidak hanya tidak menimbulkan polusi udara, tetapi juga dapat diisi dengan energi listrik dari sumber terbarukan (Sari et al., 2024).
DAFTAR PUSTAKA
Ardodi, H., & Pasaribu, Y. M. (2024). Tantangan dan Kompetensi Kunci Desainer Produk Industri dalam Membangun Masa Depan Sepeda Motor Listrik Nasional di Era Teknologi 4.0. Jurnal Desain Indonesia, 06(01), 15–38. https://doi.org/10.52265/jdi.v6i1.363
Awaluddin, I. (2022). Perspektif Masyarakat Kampus Dalam Mendukung Pengembangan Sistem Transportasi Ramah Lingkungan (Transportasi Hijau) di Kampus UIN Alauddin Makassar. Plano Madani: Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 11(2), 81–94.