Lihat ke Halaman Asli

Dzaky Taufiq

Mahasiswa FISIP UNEJ

KKN UNEJ BTV 3 Kelompok 57: Upaya Meningkatkan Kualitas Usaha Keripik Singkong di Masa Pandemi

Diperbarui: 6 September 2021   00:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

 

Malang -- Keripik singkong umumnya terbuat dari umbi tanaman singkong yang diiris tipis dan diolah dengan cara digoreng hingga kering. Cemilan ini memiliki rasa yang gurih dan tekstur yang renyah saat dinikmati, maka tak sedikit pula kalangan yang menggemari jajanan ini. 

Keripik Singkong yang diolah dari umbi singkong memiliki kandungan tinggi protein dan kalium yang baik untuk tumbuh kembang sel tubuh. 

Hebatnya dengan kandungan tersebut cemilan ini rendah kolestrol dan lemak dengan kandungan kalori yang cukup banyak. 

Selain kandungan gizinya, keripik singkong memiliki potensi sebagai cemilan yang selalu dapat berkembang mengikuti zaman. Hal ini karena keripik singkong dapat diolah dalam berbagai rasa dan dikemas dengan tampilan yang praktis dan menarik. Cemilan Keripik singkong saat ini dapat dengan mudah ditemui di pusat oleh-oleh ataupun dijual melalui e-comerce secara online dengan tampilan yang beragam.

Hingga kini pandemi Covid-19 masih berlalu ditengah-tengah masyarakat. Hal tersebut ditanggapi pemerintah dengan berbagai kebijakan protokol kesehatan, salah satunya kebijakan Physical distancing untuk menjaga jarak dan mencegah kerumunan. Selain itu menerapkan pola makan yang baik dan sehat menjadi kebiasaan baru di masyarakat agar imun tetap terjaga. 

Mobilitas masyarakat yang berkurang serta kebiasaan menjaga kesehatan tubuh mempengaruhi kegiatan sehari-hari masyarakat seperti kegiatan berbelanja dan makan. 

Saat ini masyarakat cenderung berbelanja di tempat yang tidak jauh dari rumah atau bahkan berbelanja secara online dirumah sehingga terhindar dari tempat yang ramai. 

Begitu pula pilihan makanan yang dikonsumsi menjadi lebih terukur dan ketat termasuk cemilan yang dikonsumsi saat menghabiskan waktu dirumah. Hal tersebut berdampak pada produk-produk rumahan yang harus bersaing dengan produk-produk industri besar salah satunya produk keripik singkong yang diproduksi di Desa Kendalpayak, Kabupaten Malang. 

Dari hasil kunjungan penulis, menunjukkan bahwa usaha keripik singkong ini merasakan dampak akibat adanya pandemi Covid-19, diantaranya yaitu penurunan penjualan produk keripik singkong dan berdampak pula pada penurunan produksi keripik singkong karena penjualan yang menurun.

dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline