Dilansir dari sosial media X, terdapat sebuah akun yang Bernama "@melanch0elic" membuat sebuah cuitan yang berisi "buset ini copywriting nya jelek banget najis, copywriternya kaya kagak ada ide laen aja"(13/10/24) disertai dengan sebuah foto gelas minuman dari sebuah brand coffeshop di Bandung yang terdapat tulisan "Dikocok,Ditelen,Ngobrol."
Dari cuitan ini banyak menimbulkan pro kontra. Mulai dari Masyarakat awam hingga para copywriter diluar sana. Dan cuitan ini di sukai oleh 46 ribu orang, dan di repost oleh 5.7 ribu orang, lalu di komen oleh 1.5 ribu orang.
Dan banyak sekali orang yang berkomentar soal cuitan ini dan membanding-bandingkan nya dengan brand lain seperti Oreo yang memiliki tagline "Diputar,Dijilat,Dicelupin." Sehingga @melanch0elic membalasnya lagi dengan cuitan yang berisi "copywriting tuh ada kan memang untuk membuat dan mempengaruhi persepsi, meng influence orang dan naikin brand awareness tersebut. ya lu liat se aneh dan se maksain itu.. terus lu pada bandingin sama iklan oreo yang memang dah jelas, gue juga kagak protesin Oreo, ya karena gaada yang salah."
Lalu ada akun yang bernama "@rebornblessing" memberikan tanggapan "Untuk case Oreo, branding positionnya sudah jelas. Mereka menggambarkan cara terbaik menikmati Oreo, keluarlah tagline "diputar, dijilat, dicelupin", ditambah dengan TVC agar penggambarannya mudah. Sementara copywriting produk ini tidak menjelaskan apa pun." Dan juga "Setuju, copywriting-nya gak menjelaskan apa pun. Beberapa point yang jadi concern-ku."
1. "Kata-kata "dikocok, ditelen, ngobrol" ini menjelaskan apa? Product function-nya kah? Emotional benefit-kah?"
2. "Bridging dari 'ditelen' dan 'ngobrol' kejauhan."
Dan juga ada tanggapan dari akun yang Bernama "@slowturs" menyebutkan "Copywriting itu bukan tentang jelek atau bagus. tapi tentang marketing entah output ke customernya negatif/positif dan mbanya kena marketingnya mereka. Jenisnya juga bisa implisit/eksplisit tergantung target market. Oreo targetnya ada anak kecil jd jelas penggambarannya sama TVC Afika."
Tapi dalam diskusi ini pun ada akun yang kontra dengan opini yang ada di dalam kasus ini. Seperti "@beargumzz" yang membuat cuitan berisi "Nggak taip sebenernya ini mah gak ada yang salah, yangg bikin jadi negatif siapa? Kalo bukan kita sendiri mirip kayak iklan oreo dulu "diputer, dijilat, dicelupin" aku liat iklan itu pas masih kecil gak ada pikiran aneh2 tp makin kesini malah jd kemana2 kan, just my honest opinion."
Dan akhirnya brand yang bersangkutan memberikan klarifikasi yang berisikan. "Halo teman-teman, dengan ini kami pihak manajemen. Memohon maaf atas kegaduhan yang terjadi dan ketidaknyamanan yang dirasakan teman-teman semua.
Untuk teman-teman semua yang sudah pernah ke "brand", mungkin sudah mengetahui bahwa "brand" memang mengedepankan pengembangan anak-anak muda non-professional untuk segala lini yang ada di "brand", termasuk lini Branding dan Public Relation yang juga kami sadari memang rawan akan kemungkinan terjadinya hal-hal seperti ini.
Maka, dengan ini kami segenap manajemen "brand" sekali lagi memohon maaf atas seluruh hal yang terjadi dan akan mengevaluasi kembali tim internal yang mengawasi hal-hal ini, berikut juga anak-anak magang kami. Supaya hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.