Lihat ke Halaman Asli

M.Dzaky Shabir

Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia

Waspada dan Siaga terhadap Gempa Bumi Megathrust

Diperbarui: 11 Oktober 2024   17:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Jawa Barat (Jabar), kembali mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi gempa bumi megathrust.

Megathrust merupakan jenis patahan besar yang terletak di zona subduksi, tempat lempeng tektonik lebih padat bergerak ke bawah lempeng yang lebih ringan. Pergerakan ini menciptakan tekanan yang dapat menyebabkan gempa bumi dengan magnitudo tinggi ketika tekanan ini dilepaskan secara tiba-tiba.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama, mengatakan, dengan informasi kewaspadaan gempa bumi megathrust itu, Pemkab Bandung sudah mengeluarkan Surat Edaran Bupati Bandung, tentang Meningkatkan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan terhadap Potensi Gempa Bumi Megathrust di Kabupaten Bandung sejak 24 September 2024.

"Menghadapi potensi gempa bumi megathrust itu, kita harus melaksanakan mitigasi untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan dan agar masyarakat melakukan langkah-langkah persiapan melalui pembuatan jalur evakuasi, mendeteksi dini potensi bencana yang mungkin akan terjadi di lingkungannya," jelas Uka, Rabu, 9 Oktober 2024.

Gempa bumi megathrust ini pun dapat berdampak di Sebagian besar wilayah Indonesia, maka dari itu selain daerah Kabupaten Bandung, terdapat wilayah-wilayah lain yang mungkin akan terdampak gempa bumi megathrust.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja bersama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Yogyakarta menggelar sosialisasi terkait dengan gempa megathrust di Ruang Bima Balai Kota Jogja, Kamis (10/10/2024).

Kegiatan ini turut mengundang para pemangku kepentingan mulai dari mantrip among praja, lurah, hingga stakeholder di bidang pendidikan.

Sosialisasi ini menjadi upaya dalam rangka peningkatan kapasitas sumber daya manusia terkait dengan antisipasi dampak dari gempa megathrust yang diprediksi bisa terjadi sewaktu-waktu dan berdampak ke DIY.

Staf Operasional Pusat Gempa Bumi Regional 7 Gamping, Said Kristiawan menuturkan gempa megathrust merupakan hasil penelitian pusat studi gempa nasional yang bernaung di Kementerian PUPR.

Kajian ini dilakukan pada 2017 lalu. Said menuturkan DIY tak luput dari potensi terjadinya gempa megathrust.

Berdasarkan kajian itu, potensi gempa megathrust di DIY mencapai kekuatan maksimal hingga 8,7 magnitude. Namun, Said mengatakan bisa jadi gempa itu terjadi tidak sekaligus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline