Lihat ke Halaman Asli

Dzakwan Ariqah

Mahasiswa Institut Teknologi Bandung

Mendidik Siswa Berwirausaha Melalui Kegiatan Bazar UMKM di Sekolah

Diperbarui: 5 Agustus 2023   15:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: canva

Pendidikan merupakan pintu gerbang generasi penerus bangsa untuk membentuk pribadi yang unggul baik secara individu maupun kelompok. Dan kewirausahaan merupakan salah satu alernatif solusi dalam mengembangkan segala potensi anak bangsa yang kini dapat diajarkan melalui pembelajaran di sekolah. Memperkenalkan tentang kewirausahaan merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh sekolah kepada para siswa guna menumbuhkan pengetahuan dan jiwa enterpreneurship didalam diri mereka. Salah satu praktik baik adalah bazar UMKM.


Sebagai contoh praktik baik tersebut, SMAN 1 Pemali sebagai salah satu sekolah unggulan di kabupaten Bangka telah menggelar kegiatan bazar UMKM dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun sekolah yang ke 25 tahun beberapa waktu yang lalu. Kegiatan bazar UMKM dilaksanakan selama satu minggu tersebut melibatkan para pelaku bisnis UMKM yang berada di sekitar wilayah sekolah. Dengan dilaksanakannya bazar UMKM dalam acara hari ulang tahun tersebut, para siswa siswi dapat membeli beraneka ragam produk makanan dan minuman yang menarik.

Namun, bagi penulis kegiatan bazar yang digelar oleh pihak sekolah SMAN 1 Pemali belum sepenuhnya bisa memberikan dampak maksimal. Melihat para penjual dalam bazar UMKM hanya berasal dari warga di sekitar sekolah tanpa melibatkan siswa sebagai penjual membuat siswa hanya berperan sebagai seorang 'konsumen' belaka.

Menjadikan siswa sebagai penjual yang terlibat dalam bazar UMKM itu penting di zaman dimana budaya konsumtif sudah menjadi kebiasaan tanpa diimbangi jiwa produktif. Lalu, apa manfaat jika siswa diajak untuk terlibat sebagai penjual dalam bazar UMKM?

Pertama, adanya bazar UMKM yang melibatkan siswa sebagai penjual berarti memberikan kesempatan kepada mereka untuk memperkenalkan produk hasil karya siswa baik dalam bentuk makanan, minuman, kerajinan dan lain sebagainya. Disisi lain, dampaknya adalah siswa akan semangat dalam menyajikan karya mereka sehingga kretivitas mereka dalam berkarya dan berinovasi akan muncul dengan pola pikir bagaimana agar produk yang mereka hasilkan bisa menarik minat pembeli.

Kedua, melibatkan siswa sebagai penjual dalam bazar UMKM menunjukan bahwa sekolah mendorong siswa untuk memiliki jiwa wirausaha. Siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam memilih bisnis yang tepat, metode yang tepat dalam mengembangkan bisnis mereka dalam lingkup yang kecil. Dengan adanya bazar mereka disuguhkan menjadi pelaku UMKM yang sesungguhnya. Misalnya jika siswa menjadi penjual makanan mereka akan diberi pemahaman bagaimana cara mengolah makanan tersebut dengan tepat, packing makanan dan minuman sampai menjajakan atau menawarkan makanan ke pengunjung yang datang sehingga pembeli akan melihat lalu membeli, dari hasil itu yang akan menjadi penilaiannya, makanan dan minuman yang habis akan di nilai bagus karena secara otomatis mereka mempersiapkan pilihan makanan yang baik dan sampai laku keras. 

Ketiga, melibatkan siswa sebagai penjual memberikan kepada mereka keyakinan bahwa kesempatan untuk menjadi seorang wirausahawan sangatlah terbuka lebar. Bahkan sejak siswa masih sekolah, para siswa dapat memulai berwirausaha salah satunya dengan berjualan. Dengan adanya bazar mereka disuguhkan menjadi pelaku UMKM yang sesungguhnya.

Penanaman jiwa wirausaha bagi siswa juga memerlukan dorongan dari pihak sekolah. Sekolah harus bisa menjadi wadah bagi para siswa untuk belajar berwirausaha. Pembelajaran berwirausaha bukan semata-mata hanya dalam pembelajaran didalam kelas namun lebih baik dengan aksi nyata seperti menjadikan siswa produsen dan penjual dalam bazar UMKM yang diselenggarakan oleh sekolah itu sendiri. 

Kegiatan bazar UMKM di sekolah dengan melibatkan siswa sebagai penjual merupakan bentuk partisipasi sekolah dalam mensukseskan program Merdeka Belajar, terlebih bazar ini juga memfokuskan pada siswa lebih aktif dalam mempersiapkan keberhasilan siswa dan sesuai keinginan dan kebutuhan siswa-siswi lainya. Termasuk sekolah akan terus memberikan stimulan dan inovasi bagi siswa-siswi agar mereka ketika lulus bahwa mereka bisa menjadi sosok wirausahawan dan menjadi wirausahawan adalah salah satu pilihan karirnya nanti.

Tentunya, apa yang telah dilaksanakan oleh SMAN 1 Pemali dengan menggelar bazar UMKM dalam peringatan ulang tahun sekolah patut diapresiasi. SMAN 1 Pemali telah memberi pelajaran bagi kita semua bahwa peringatan momentum ulang tahun sekolah kebermanfaatannya tidak yang dirasakan oleh warga sekolah, tetapi memberikan dampak yang luas bagi para pelaku bisnis UMKM di sekitar sekolah. Namun, akan lebih baik jika bazar UMKM di sekolah juga melibatkan siswa tidak hanya sebagai konsumen namun juga sebagai produsen. Hal ini tentunya akan memberi dampak yang lebih nyata dengan  tumbuhnya jiwa semangat berwirausaha dikalangan siswa guna menghadapi tantangan di dunia pekerjaan di masa yang akan datang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline