Bersih-bersih sambut Idul Fitri nampaknya sudah menjadi sebuah tradisi dalam sebagian besar masyarakat. Kegiatan ini dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri biasanya H-3 atau H-4 sudah mulai dilaksanakan nampak kegiatan bersih-bersih. Baik dilingkungan desa, RT, dan di rumah-rumah penduduk.
Kalau di daerahku biasanya di mulai dari bersih desa dulu, warga desa bergotong-royong membersihkan jalan umum desa. Rumput-rumput dan semak yang rimbun dibersihkan. Kemudian selokan-selokan yang kotor dan mampet juga dibersihkan.
Setelah jalan desa nampak bersih, maka masyarakat akan mengadakan kerja bhakti dilingkungan masing-masing. Guna membersihkan rumput dan semak yang rimbun di tepi jalan. Disamping itu juga membersihkan selokan-selokan yang mampat. Sebab waktu lebaran juga sering terjadi hujan.
Setelah lingkungan bersih barulah penduduk membersihkan rumahnya masing-masing. Tidak terkecuali Aku dan keluargaku. Semuanya terlibat pembersihan rumah. Mulai dari mencuci korden, membersihkan meja dan kursi, membersihkan sarang laba-laba yang ada di langit-langit rumah. Selain itu ada yang membersihkan pintu dan jendela. Pokonya semuanya sibuk tidak ada yang mengangur.
Bersih-sersih sambut Idul Fitri merupakan tradisi yang sangat bagus untuk memupuk gotong-royong di lingkungan keluarga dan masyarakat. Kalau tinggal di pedesaan budaya gotong royong masih terlihat, kalau di perkotaan akan sulit menjumpai pemandangan ini. Sebab sifat individualisme yang sudah tinggi.
Dalam kelaurga bersih-bersih merupakan salah satu cara yang bagus untuk mendidik anak-anak agar mau membantu dan menolong orang lain. Kegiatan ini juga bagus untuk menanamkan sikap rajin dan suka bekerja keras.
Selain itu juga untuk menanamkan kepada anak-anak untuk cinta kebersihan, dan membudayakan hidup bersih. Karena kebersihan adalah sebagian dari iman. Kalau lingkungannya bersih, rumahnya bersih maka akan nampak indah dan sedap dipandang mata.
Dengan adanya gotong royong yang terpupuk dan terjaga dengan baik maka akan tercipta rasa saling menyayangi dan mengasihi sesama, rasa saling ingin membantu sehingga terbentuk solidaritas dalam keluarga, lingkungan, dan masyarakat.
Untuk itu marilah kita jaga tradisi yang baik ini sehingga menjadi budaya, sehingga kita dapat menciptakan lingkungan keluarga dan masyarakat yang bersih, hidup damai dan rukun dengan gotong royong dan saling membantu antar sesama anggota keluarga dan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H