Lihat ke Halaman Asli

Dia Terlalu Dominan

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wajar banget, klo setiap manusia ingin tampil dan diperhatikan banyak orang. Tapi klo terlalu medominasi? Sampai-sampai orang lain sakit hati, hal ini berlebihan. Setiap yang overdosis tentu tidak disukai. Alih-alih menambah jejaring eh malah dikeluarkan dari jaring atau diem-diem dijauhi. Kite jadi males berdekatan dengan dia. Kehadirannya malah bikin kite BT.

Saya banyak belajar dari pengalaman dan juga buku-buku bahwa SEMAKIN KITA INGIN DIHARGAI, SEMAKIN KITA INGIN DIHORMATI, SEMAKIN KITA INGIN DIPERHATIKAN, SEMAKIN KITA INGIN DIPUJI, maka SEMAKIN SERING KITA SAKIT HATI...

Tanya kenapa?

Sebab setiap pujian atau penghargaan itu sifatnya tentatif, sementara saja. Klo kita ga dipuji lagi, ga jadi pusat perhatian lagi maka kita akan sakiiiit hati en stres bo...! Lalu kita bakal sekuat daya upaya untuk menonjolkan diri agar fokus perhatian orang kembali ke kita.... begitu trus berulang-ulang. "Aduh bo... capek deh eike...!" gitu kata si Aming.

Manusia yang selalu ingin dianggap 'penting' dan terlalu mendominasi justru lebih sering cemas karena takut tidak mendapat pengakuan lagi.

Trus bijimana sowlusinya?

LEBIH BAIK DIBELAKANG LAYAR, rendah hati, dan tidak perlu selalu ingin 'terlihat' oleh orang lain. Meski terkadang kita dongkol karena jasa, prestasi atau kebaikan kita tidak dihargai, lupakan saja. CUKUP HANYA ALLAH SAJA YANG MEMBALAS KEBAIKAN KITA. Tidak ada amal yang tertukar di
mata Allah.

Dengan tidak menonjolkan diri, kita bisa lebih leluasa memperbaiki diri, menimba ilmu dan menjadi jalan bagi kesuksesan orang lain. Dan bisa jadi kehadiran kita malah dirindukan...ehm.

Referensi:
The Power of Network Marketing, karya Andrew Ho & AA Gym dan
http://akinta.multiply.com





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline