Lihat ke Halaman Asli

Titik Tertinggi Titik Terendah dan Kuadrat Terkecil

Diperbarui: 18 Januari 2025   14:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Metode titik tertinggi dan terendah, atau high-low method, adalah cara sederhana dalam akuntansi untuk memisahkan biaya tetap dan biaya variabel. Metode ini menggunakan dua titik ekstrem dari data biaya dan volume aktivitas untuk mengidentifikasi komponen biaya. Namun, jika ingin hasil analisis yang lebih akurat, biasanya digunakan metode kuadrat terkecil (least squares method), yang mampu menggambarkan hubungan antara biaya dan volume aktivitas dengan lebih rinci.

Metode kuadrat terkecil adalah teknik statistik yang digunakan untuk menemukan garis regresi terbaik berdasarkan data yang ada. Dalam analisis biaya, metode ini membantu memperkirakan biaya tetap dan variabel lebih cermat dengan menggunakan data historis. Rumus yang digunakan adalah:
Y = a + bX

  • Y adalah total biaya,
  • a adalah biaya tetap,
  • b adalah biaya variabel per unit,
  • X adalah jumlah unit yang diproduksi.

Dengan menganalisis lebih banyak data, metode ini menghasilkan estimasi yang lebih akurat dibandingkan hanya mengandalkan dua titik ekstrem.

Kelebihan metode ini adalah kemampuannya meminimalkan kesalahan dalam perhitungan. Ini diukur dengan koefisien determinasi (r), yang nilainya antara 0 sampai 1. Semakin mendekati 1, semakin baik model dalam menjelaskan hubungan antara biaya dan volume aktivitas. Selain itu, metode ini memungkinkan analisis lebih lanjut, seperti pengujian hipotesis.

Meski begitu, keakuratan metode kuadrat terkecil sangat bergantung pada kualitas data yang digunakan. Jika data memiliki outlier atau tidak mencerminkan kondisi sebenarnya, hasil analisis bisa menjadi bias. Oleh karena itu, penting bagi manajer dan akuntan untuk memahami konteks data dan melakukan analisis tambahan bila diperlukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline