Lihat ke Halaman Asli

Dyon Novan

Mahasiswa

Telemetri Kebencanaan

Diperbarui: 29 Januari 2023   11:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Merujuk pada Teori Lempeng Tektonik, Indonesia merupakan negara yang masuk wilayah Ring of Fire yang berarti Indonesia dilewati oleh dua lempeng bumi yang berpotensi bertumbukan satu dengan lainnya. Efek dari tumbukan yang berpotensi ini adalah bencana alam letusan gunung dan gempa bumi. Wilayah Indonesia yang termasuk ke dalam wilayah Ring of Fire meliputi Sisi Barat Pulau Sumatera dan Sisi Selatan Pulau Jawa (Saepullah, par. 20). Maka dari itu, kita akan sepakat dengan pernyataan bahwa Indonesia merupakan negara yang rawan dengan bencana alam, yakni gempa bumi dan gunung meletus.

Kerentanan negara Indonesia pada terjadinya bencana alam harus disikapi dengan serius, maka dari itu pemerintah membentuk seperangkat peraturan dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 1 untuk penanggulangan dan mitigasi bencana. Salah satu bentuk mitigasi bencana adalah dengan membangun adanya sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) (Fariza 290-291).

Tujuan dari mitigasi bencana adalah mengurangi resiko kerugian yang ditimbulkan oleh bencana alam, khususnya terhadap penduduk. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 bahwa mitigasi memiliki arti upaya yang dilakukan untuk mengurangi resiko bencana, entah itu dalam bentuk pembangunan fisik maupun edukasi masyarakat untuk penyadaran dan peningkatan kapasitas penduduk dalam menghadapi bencana (BPBD Bogor).

Bila melihat wilayah Indonesia yang dilalui Ring of Fire, gunung api merupakan salah satu objek yang dapat memberikan ancaman akan bencana gunung meletus dan efek dominonya seperti awan panas, aliran lahar, gempa bumi, dan lainnya. Salah satu poin penting dalam mitigasi bencana alam yang disebabkan oleh gunung api adalah pemantauan aktivitas vulkanik dari gunung api itu sendiri.

Pemantauan ini tentunya memiliki tujuan untuk mendapatkan data aktivitas vulkanik dari gunung api sehingga kemudian datanya dapat digunakan untuk menampilkan status kedaruratan dari gunung itu sendiri apakah pada level Normal, Waspada, Siaga, atau Awas. Dalam proses pemantauan, manusia perlu bantuan kecanggihan teknologi untuk pemantauan secara real-time sekaligus pencatatan dan pengiriman data pantauan ke pangkalan penyimpanan data. Dan, disinilah peran penting telemetri untuk ruang lingkup kebencanaan sebagai upaya mitigasi bencana melalui sistem peringatan dini atau early warning system (EWS).

Menurut Mayo-Wells (499) bahwasanya telemetri merupakan suatu seni pengukuran besaran fisis (physical quantity) yang diukur secara jarak jauh yang kemudian dikonversi ke dalam besaran lain untuk ditransmisikan ke alat-alat penerima dan penyimpan data ukur tersebut. Dari sini, objek apapun yang dapat diukur secara kuantitatif, maka sistem telemetri dapat diaplikasikan. 

Implementasi telemetri dalam mitigasi bencana, khususnya mitigasi bencana letusan gunung berapi, memberikan banyak keuntungan, seperti data aktivitas gunung dapat didapatkan secara real time dan menghasilkan data yang memiliki keakuratan dan ketepatan yang tinggi. Dengan keuntungan tersebut, maka prediksi akan terjadinya bencana letusan gunung dapat dilakukan sehingga tujuan mitigasi dapat tercapai, yakni untuk mengurangi kerugian moril dan materiil yang akan dihadapi oleh manusia.

Sumber bacaan:

Fariza, Adiba, dan Baiq Lily Handayani. "Tindakan Struktural Mitigasi Bencana Pemerintah di Indonesia." Analisa Sosiologi 11. 2 (April 2022: 288-305). 

"Mitigasi Adalah Upaya Mengurangi Risiko, Berikut Langkah-Langkah dan Contohnya." BPBD Kabupaten Bogor. 2022. Purdue University. 20 September 2022. . 

Saepullah, Ahmad. "MENGENAL TEORI LEMPENG TEKTONIK." 2019. DESDM Banten. 20 September 2022. .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline