Lihat ke Halaman Asli

Tangisan Senja

Diperbarui: 30 Maret 2022   08:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sore ini

Indahnya senja musnah

Digantikan oleh tangisan mengesah

Cumolonimbus berkumpul di tempat tak terjangkau

Bak payung yang menangkal sinar matahari

Awan itu diam takzim, gagah memukau

Menunggu perasan angin untuk membuatnya menetes untuk pertama kali

Beberapa detik menanti 

Akhirnya tak kuat lagi

Mulai menangis setelah diperas, digoda angin

Angin yang berhembus membawa hawa dingin

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline