Dalam fenomena dulu hingga sekarang, ada suatu kebiasaan yg masih terjaga. Suatu kebiasaan yg cukup dimaklumi bagi para pasangan yg baru menikah. Suatu kebiasaan yg malah jika tidak terjadi maka patut dipertanyakan keadaan masing-masing pasangan tersebut. Apakah kebiasaan itu?. Yaitu kebiasaan cara mengekspresikan perasaan cintanya kepada pasangan masing -masing. Bagaimana cara mengekspresikannya?. Yaitu dengan perilaku fisik. Misalnya,makan berdua, jalan-jalan berdua, tidur bareng, mandi bareng.
Ketika itu terjadi,maka seolah-olah dunia milik mereka berdua. Ibarat orang yg berpuasa, ketika berbuka, terkadang seseorang makan terlalu banyak.Tetapi perbedaannya,jika dalam kasus puasa, jika makan terlalu banyak,tidak menambah pahala puasa, tapi jika pasangan pernikahan ,jika 'makannya banyak', maka pahalanya pun banyak, karena dalam hadis itu termasyk sedekah. Hahaha, Itulah kesenangan disisi manusia. Kesenangan disisi Allah jauh lebih manis dan jauh lebih kekal
Lalu bagaimanakah orang-orang yg mencintai Allah?
Tentu sama prinsip dalam mengekspresikan cintanya. Jika seseorang itu telah merasakan manisnya iman. Maka tiada hari yg ia harapkan, kecuali hari dimana dihari itu dia bisa bertambah dekat terhadap Tuhannya. Mereka tekun melakukan sholat malam, mereka berjihad, jika sedang diperlukan. Tekun pula mempelajari agama ini. Mereka lebih mencintai kematian, ketimbang kehidupan dunia ini. Tetapi bukan dengan cara bom bunuh diri loh ya. Orang-orang yg mencintai Allah, lebih memilih apa2 yg ada disisi Allah, ketimbang apa-apa yg ada disisi manusia. Seperti kisah Abdullah bin Umar R.A, ketika usia 15 tahun, beliau meminta izin untuk ikut berperang,tetapi tidak diizinkan. Setelah berpisah dengan Rasullullah SAW dia menangis. Mereka orang-orang yg beruntung
Jika dalam pasangan pernikahan, jika usia pernikahan telah tua,maka cara mengekspresikan cintanya bukan dengan perilaku fisik. Dan kehidupannya seolah-olah tak memiliki gairah.
Tetapi berbeda dengan pasangan yg mencintai karena Allah, perasaan seolah-olah dunia milik mereka berdua masih terus berlanjut, walau mereka jarang atau mungkin tidak lagi mengungkapkan perasaan cintanya dengan perilaku fisik. Dimata mereka, hanya ada Allah,maka jika pasangannya bisa mengingatkan kepada Allah,maka perasaan seolah dunia milik mereka berdua masih tetap ada. Seolah kisah pasangan yg romantis hanya milik orang yg telah merasakan manisnya iman.Karena pada hakekatnya, dunia ini akan diwariskan kepada orang-orang beriman.Semoga istiqomah
Selamat Hari Minggu
Abi Febrian,, masjid UMP
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H