Lihat ke Halaman Asli

dyna Lstryy

Mahasiswa

Strategi Bersaing Perusahaan Dominan

Diperbarui: 8 November 2023   06:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Strategi bersaing, sebagaimana didefinisikan oleh Schindehutte dan Morris (2001), adalah metode yang digunakan perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif melalui akumulasi dan pengembangan sumber daya strategis. Kemampuan suatu sektor untuk beradaptasi sangat penting bagi kelangsungan keberadaannya. Pergeseran strategis, persaingan yang lebih ketat, dan kompatibilitas lingkungan yang lebih baik dapat terjadi berkat adaptasi. Stabilitas organisasi tidak ada seiring berjalannya waktu. Berbagai adaptasi, perubahan dan perbaikan sejalan dengan operasional perusahaan. Adaptasi terjadi pada tingkat yang berbeda-beda dan menghasilkan hasil yang berbeda-beda di berbagai negara.

Hal ini berbeda dengan penelitian Sri Susilo pada tahun 2009 yang berfokus pada strategi kompetitif atau kemenangan atas kekuatan lingkungan yang menguntungkan dunia usaha. Lingkungan persaingan di mana peraturan industri ini beroperasi terdiri dari lima kekuatan: masuknya pesaing baru, ancaman produk substitusi, tawar-menawar, dan negosiasi. Daya Beli, Daya Tawar Pemasok, dan Persaingan yang Ada. Perusahaan yang gagal merespons kondisi persaingan secara efektif akan mengalami hal tersebut, sehingga mengembangkan strategi bersaing berarti memikirkan daya saing perusahaan dan pertahanan yang baik terhadap persaingan global (Teguh, 2010). Kekalahan Kompetitif. Taktik ini terkadang disebut sebagai "strategi umum". Perusahaan sering kali menggunakan taktik ini ketika mencoba bersaing di berbagai industri.

Cara pemantauan dan evaluasi lingkungan eksternal dan internal perusahaan dalam rangka persiapan pelaksanaan kegiatan usaha tertentu dibahas dalam (Mendikbud, 2008) yang merupakan komponen strategi bersaing. Analisis perencanaan strategis berupaya, sebagaimana dinyatakan oleh (Porter, 1993), untuk secara sistematis menentukan sejumlah faktor yang membentuk strategi bisnis. Evaluasi ini didasarkan pada penalaran yang menekankan pentingnya memaksimalkan peluang dan meminimalkan risiko. Analisis SWOT terhadap lingkungan internal perusahaan dan analisis PEST terhadap lingkungan eksternal merupakan landasan rencana strategis. 

Faktor internal, seperti kekuatan dan kelemahan, dibandingkan dengan faktor eksternal, seperti peluang dan ancaman, selama analisis perencanaan strategis. Untuk keperluan pemantauan dan evaluasi lingkungan eksternal dan internal perusahaan sebagai persiapan pelaksanaan kegiatan bisnis tersebut, (Mintzberg, Quinn & Voyer, 1995) membahas metode analisis perencanaan strategis yang berperan dalam strategi bersaing. Tujuan Menurut (Kuncoro, 2009), strategi perusahaan hanyalah salah satu komponen dari analisis perencanaan strategis yang lebih komprehensif.

Kim dan Mauborgne (2006) menemukan hasil serupa dengan penelitian mereka yang menggunakan metode analisis perencanaan strategis, yaitu pendekatan hybrid untuk mengevaluasi dan mengambil keputusan multi-kriteria. Tujuannya adalah untuk menilai lingkungan internal dan eksternal perusahaan dan mengusulkan pendekatan baru dalam menjalankan bisnis. Menurut Sugiyono (2012). 

Terdapat sedikit perbedaan antara metode dan prosedur yang digunakan untuk analisis oleh perusahaan besar dan yang digunakan oleh usaha kecil dan menengah. Keduanya dimulai dengan mempertimbangkan kondisi eksternal yang dihadapi perusahaan, melakukan analisis, dan menetapkan daftar prioritas utama. 

Pernyataan Bensoussan (2007) bahwa setiap organisasi menghadapi serangkaian kondisi lingkungan internal dan eksternal yang unik, yang di satu sisi mendorong pencapaian tujuan dan di sisi lain menimbulkan ancaman bagi organisasi, memberikan kepercayaan pada gagasan ini. Menurut Suherman (2017), ada empat tingkatan berbeda dalam struktur hierarki. Tahap pertama pengambilan keputusan adalah mencapai suatu tujuan. Tingkat kedua memperhitungkan empat kategori faktor: keuntungan, kerugian, prospek, dan bahaya. Tingkat ketiga didasarkan pada strategi yang harus mengungkapkan sejauh mana kemajuan suatu kegiatan, dan menggunakan faktor-faktor dari keempat kelompok dari tingkat sebelumnya dan tingkat akhir.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline