Lihat ke Halaman Asli

Dyna Analysa

Penulis cerita

Kram Betis di Malam Hari

Diperbarui: 25 September 2024   12:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kram di betis pada malam hari, juga dikenal sebagai kram kaki nokturnal adalah kondisi yang menyebabkan otot betis mengalami kontraksi yang tidak terkendali dan menyakitkan, biasanya terjadi pada malam hari. Berikut adalah beberapa penyebab akan hal itu menurut beberapa sumber

  1. Kurangnya Fleksibilitas Otot: Kurangnya fleksibilitas otot dan kontraksi otot yang tidak teratur dapat menyebabkan kram betis[2].
  2. Posisi yang Salah: Posisi tidur yang salah, seperti menekuk lutut atau menyilangkan kaki, dapat menyebabkan kram betis[1][3].
  3. Dehidrasi: Dehidrasi dapat menyebabkan kram otot karena ketidakseimbangan elektrolit dalam darah[1][3].
  4. Olahraga Berlebihan: Olahraga berlebihan dapat menyebabkan kelelahan otot dan kram betis[1].
  5. Kekurangan Nutrisi: Kekurangan nutrisi seperti kalsium, magnesium, dan potasium dapat menyebabkan kram betis[1][3].
  6. Kondisi Medis: Kondisi medis seperti diabetes, gagal hati, gagal ginjal, hipotiroidisme, osteoarthritis, dan kerusakan saraf dapat meningkatkan risiko kram betis[1][3].

Penanganan yang bisa dilakukan antara lain:

  1. Peregangan Otot: Melakukan peregangan otot ringan dapat membantu mengurangi kram betis[1][3].
  2. Konsumsi Makanan Bergizi: Konsumsi makanan yang kaya akan magnesium, seperti kacang-kacangan dan biji-bijian, dapat membantu mengurangi risiko kram betis[3].
  3. Obat Pereda Nyeri: Konsumsi obat pereda nyeri atau pelemas otot dapat membantu mengurangi gejala kram betis[2][3].
  4. Pemanasan Sebelum Olahraga: Melakukan pemanasan sebelum olahraga dapat membantu mengurangi risiko kram betis[3].

Nutrisi yang bisa ditambahkan antara lain:

  1. Magnesium: Magnesium sangat penting untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam darah dan mengurangi risiko kram betis[1][3].
  2. Kalsium: Kalsium penting untuk menjaga kesehatan tulang dan otot, serta mengurangi risiko kram betis[1][3].
  3. Potasium: Potasium penting untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam darah dan mengurangi risiko kram betis[1][3].

Berikut adalah beberapa sumber makanan yang kaya akan magnesium, kalsium, potasium, dan kalium:

Magnesium

  1. Kacang-kacangan: Almond, kacang mete, dan kacang hitam.
  2. Biji-bijian: Biji labu, biji bunga matahari, dan biji chia.
  3. Sayuran hijau: Bayam, kangkung, dan brokoli.
  4. Ikan: Salmon dan mackerel.

Kalsium

  1. Produk susu: Susu, yogurt, dan keju.
  2. Sayuran hijau: Brokoli, bok choy, dan collard greens.
  3. Tahu: Tahu yang diperkaya kalsium.
  4. Sarden: Sarden dalam kaleng dengan tulang.

Potasium

  1. Buah-buahan: Pisang, jeruk, dan kiwi.
  2. Sayuran: Kentang, tomat, dan bayam.
  3. Kacang-kacangan: Kacang merah dan lentil.
  4. Ikan: Ikan salmon.

Kalium

  1. Buah-buahan: Pisang, aprikot, dan melon.
  2. Sayuran: Ubi jalar, bayam, dan brokoli.
  3. Kacang-kacangan: Kacang putih dan lentil.
  4. Produk susu: Susu dan yogurt.

Dengan memahami penyebab, penanganan, dan nutrisi yang terkait dengan kram di betis malam hari, kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi risiko dan mengatasi gejala kram betis. Jika gejala kram betis sering muncul tanpa diketahui pasti penyebabnya, sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai.

Sources:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline