Lihat ke Halaman Asli

Dyna Analysa

Penulis cerita

Jangan Biarkan Duka Dalam atas Tragedi Kanjuruhan Hanya Sekedar Menjadi Cerita

Diperbarui: 2 Oktober 2022   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan  pada tanggal 1 Oktober 2022 beghitu memilukan hati dan duka untuk Indonesia. Dikutip dari Wikipedia Satdion ini  dibangun sejak tahun 1997 dengan biaya lebih dari 35 miliar dengan kapasitas sebanyak 42.449 penonton. Stadion yang merupakan kandang dari Arema FC ini berada  di Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang Jawa Timur. Dan tragedi ini terjadi setelah pertandingan antara Arema FC dan Persebaya. 

Berawal dari beberapa saat setelah peluit ditiup wasit yang pertanda pertandingan usai dengan skor 2 - 3 dengan ini berarti tim tandang yaitu Persebaya memenangkan pertandingan. Suporter fanatik dari Arema yang berjuluk Aremania mulai mencoba meringsek kedalam lapangan hingga berakhir kericuhan yang luar biasa sehingga aparat keamanan  menembakkan gas air mata  yang mengakibatkan keadaan semakin Chaos. 

Kondisi stadion yang masih banyak penonton dengan asap dan kepanikan berdesak desakkan dan penumpukan menuju pintu keluar sehingga menelan korban jiwa. Hingga saat ini sudah lebih dari 170 korban jiwa dan ratusan lainnya dalam keadaan cidera. Hari yang kelam untuk sepakbola Indonesia

Semua ini merupakan pukulan telak untuk kita semua yang mengisyaratkan beghitu banyak yang perlu kita perbaiki bukan hanya aparat keamanan, panitia kegiatan dan suporter. 

Duka yang dalam dirasakan Indonesia terlebih untuk Keluarga kerabat dari korban. Doa yang teriring untuk korban semoga diampuni segala dosa dan di terima amal ibadahnya. Dan keluarga kerabat korban diberi kekuatan kesabaran kelapangan hati dalam menghadapi ujian ini. 

Jangan biarkan duka yang beghitu dalam ini hanya sekedar menjadi cerita duka. Semoga dengan ini Indonesia terpatik untuk mengevaluasi segala lini. Tak sekedar saling menyalahkan mencari siapa yang salah tapi lebih untuk memperbaiki diri. Harapan untuk menjadi Indonesia yang lebih maju adil sejahtera akan selalu ada.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline