Dalam sepi aku berbisik pada Tuhan tentang perasaanku dengan air mata
Yang seakan ikut menceritakan akan luka
Malam yang panjang yang pernah aku rasakan didalam hidupku
Detik detik pertama aku harus melewati hidup tanpa sosok yang sangat aku sayangi
Bahkan memikirkannya pun jangan, karena aku takut Tuhan menghukumku
Aku tak akan mampu melewati detikku kalau Tuhan marah akan kelakuanku
Dia adalah seorang yang pernah membuat aku merasa sangat berarti
Seorang dengan paras yang bisa menenangkan hatiku
Suaranya seakan menentramkan jiwa yang sedang gundah
Tatap matanya meluluhkan amarahku dan hadirnya beghitu indah itu yang aku rasa
Sebelum aku tau kalau ternyata ini perasaan yang tidak bisa aku lanjutkan dan harus segera ku hentikan