Lihat ke Halaman Asli

Aku & Kemudahan Media sosial

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Aku & Kemudahan Media sosial

Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini memang sangatlah pesat. Dimana hampir setiap orang membutuhkannya untuk membantu dalam mempermudah pekerjaannya sehingga tidak lagi membutuhkan tenaga yang besar dan waktu yang lama untuk melakukan hal tsb. Secara tidak langsung teknologi membawa manusia kedalam era serba kemudahan. Dengan berbagai macam penemuan para ahli yang mutakhir sehingga komunikasi pun semakin lancar, bila dilihat pada jaman era 90-an kebawah, komunikasi manusia relatif lebih rumit dan lama disaat orang yang ingin kita temui berasa jauh dari kita. Misanya dahulu orang yang ingin menayakan kabar kelurga yang jauh selalu menggunakan surat kertas yang sampainya bisa berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Namun jika kita lihat sekarang jarak bukanlah penghalan berartibagi sebuah komunikasi dan bertemu dengan teman-teman yang berada jauh dari kita, baik beda pulau, negara, hingga benua benua sekalipun.

Apalagi dengan ditemukanya sosial media, semakin memepermudah jaringan komunikasi antar manusia. Jaringan ini bertujuan menjalin hubungan antra manusia di dunia maya yang lokasi antar manusia tersebut berjauhan. Dengan adanya sosial media sehingga orang yang berletak dibalik bumi sekalipun juga bisa berkomunikasi pada waktu yang sama, dan bisa bertatapan muka.

Jejaring sosial yang ada saat ini sangat populer dikalangan remaja hingga dewasa, semua orang menggunakan jaringan sosial media untuk bertemu dengan teman lama atau untuk mencari teman baru. Menurut saya jaringan sosial yang ada saat ini memang sangat membantu manusia, bisa untuk chatting dengan teman atau bertatap muka hingga mempromosikan suatu barang.

pengalaman saya di sosial media yang sering paling saya gunakan adalah skype. Skype adalah Skype adalah sebuah program komunikasi dengan teknologi P2P (peer to peer). Program ini merupakan program bebas (dapat diunduh gratis) dan dibuat dengan tujuan penyediaan sarana komunikasi suara (voice) berkualitas tinggi yang murah berbasiskan internet untuk semua orang di berbagai belahan dunia. Pengguna Skype dapat berbicara dengan pengguna Skype lainnya dengan gratis, menghubungi telepon tradisional dengan biaya (skypeOut), menerima panggilan dari telepon tradisional (SkypeIn), dan menerima pesan suara. Teknologi skype ditemukan oleh wirausahawan Niklas Zennström dan Janus Friis, orang yang sama yang menemukan Kazaa dan Joost (P2P untuk televisi). Skype lalu berkompetisi dengan protokol terbuka VoIP yang sudah ada seperti SIP, IAX, dan H.323. Grup Skype yang dibentuk pada bulan September 2003 lalu dibeli oleh perusahaan lelang internet raksasa di Amerika e-Bay pada bulan September 2005 dan bermarkas di Luxembourg, Jerman dengan kantor-kantor di London, Inggris, Praha, Rusia dan San Jose, California, A.S.

Dengan adanya skype mepermudah cara berkomunikasi manusia di manapun berada, dengan biaya yang relatif lebih murah, seharga pulsa untuk modem, kita bisa berbicara dengan kerabat dekat dan teman dalam jangka waktu yang panjang. Kita juga bisa melihat, berbicara dan mengirim pesan singkat dengan orang lain. Sehingga kerinduan akan kerabat dekat sedikit bisa teobati. Sehingga tidak ada lagi penghalang komunikasi manusia biarpun jarak puluhan kilometer.

Maka dari itu kemudahan yang telah kita terima saat sebaiknya dipergunakan untuk hal yang berguna dan membantu kehidupan kita, bukan hal yang merugikan orang lain. Maka gunakanlah teknologi dengan bijak dan bermanfaat bagi semua orang dan bukan merugikan orang lain karena sesungguhnya teknologi harkatnya untuk menguntungkan, bukan merugikan manusia.

sumber : (Inggris) Situs resmi skype

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline