Lihat ke Halaman Asli

Hormon Auksin dalam Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Diperbarui: 19 Agustus 2023   15:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Auksin adalah zat hormon tumbuhan yang ditemukan pada ujung batang, akar, dan pembentukan bunga, berfungsi sebagai pengatur pembesaran sel dan memicu pemanjangan sel. Auksin berperan penting sebagai zat tumbuh dalam pertumbuhan tumbuhan. Hormon auksin pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Belanda bernama Fritz Went. Frits Went berpendapat bahwa auksin berperan penting dalam pengaturan pertumbuhan dan arah pertumbuhan tanaman dalam eksperimen-eksperimennya.

Pada tahun 1928, Went melakukan sebuah eksperimen yang dikenal dengan glass-disk experiment yang mengarah pada penemuan hormon auksin. Dalam eksperimen tersebut, Went mengamati bahwa ketika ujung batang tanaman dipotong pertumbuhan tanaman mengalami perubahan. Dia menyimpulkan bahwa ada suatu zat kimia yang diproduksi di ujung batang dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Zat kimia ini kemudian dikenal sebagai auksin.

Karena hormon auksin berpengaruh pada pertumbuhan tumbuhan, berikut beberapa pengaruh hormon auksin pada organ tumbuhan.

A. Pengaruh auksin terhadap pembentukan akar pada setek

Setek pada tumbuhan harus mempunyai tunas untuk menghasilkan auksin yang diedarkan ke daerah di bawahnya membentuk akar. Setek tanpa tunas dapat membentuk akar, asalkan pada setek tersebut diberi auksin. Pada tahun 1930-an, Thiman dan Went membuktikan bahwa pemberian auksin pada setek akan mendorong pertumbuhan akar.

B. Pengaruh auksin terhadap batang

Tumbuhan yang terkena cahaya akan bergerak membengkok ke arah sumber cahaya tersebut. Kejadian ini diakibatkan oleh gerak fototropisme. Membengkoknya batang tumbuhan ke arah sumber cahaya disebabkan karena adanya perbedaan konsentrasi auksin. Pada daerah gelap, konsentrasi auksin lebih tinggi sehingga sel akan memanjang lebih cepat. Oleh karena pemanjangan yang tidak seimbang dari kedua sisi batang, batang menjadi bengkok.

C. Pengaruh auksin terhadap daun

Apabila auksin bekerja sama dengan gas etilen, akan terbentuk daerah absisi yang menyebabkan daun gugur. Daun yang tua menghasilkan lebih sedikit auksin. Hal ini menyebabkan sel-sel di lapisan absisi lebih sensitif terhadap etilen. Etilen menyebabkan sel-sel daun memproduksi enzim yang dapat mencerna selulosa dan komponen dinding sel lain. Akhirnya terjadi pemisahan pada daerah absisi dan daun lepas dari batang.

D.  Pengaruh auksin terhadap pembentukan buah

Beberapa spesies tumbuhan dapat membentuk buah tanpa penyerbukan, tetapi dengan diberikan auksin pada kepala putik. Pemberian auksin menyebabkan bakal buah tumbuh menjadi buah yang tidak mengandung biji. Penelitian ini dilakukan oleh Gustafson pada tahun 1936 menggunakan buah apel dan tomat.

Jadi, hormon auksin memiliki pengaruh penting dalam siklus pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hormon ini memastikan agar tumbuhan bisa tumbuh dan hidup di lingkungan sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline