Lihat ke Halaman Asli

teman saya bangga melakukan hal tersebut

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

merasa bingung dan tak dapat berbuat apa-apa disaat berada diposisi yang serba salah.disaat kita hanya dapat tersenyum dan terdiam.

miris banget mendengar sahabat-sahbat saya yang bangga akan apa yang telah mereka lakukan dengan pasangan mereka yang belum tentu menjadi imam mereka. mengapa mereka bisa tertawa terbahak-bahak setelah mereka melakukan perbuatan yang mendekati zina. bahkan ada seorang teman saya yang tidak sabar ingin mencari pacar hanya karena inginn melakukan hal yang mendekati zina tersebut.

saya hanya ingin menyampaikan pemikiran saya kepada teman-teman semua. kita sebagai seorang muslim janganlah melakukan hal-hal yang nantinya merugikan dan membuat kalian menyesal nantinya. jangan sia-siakan tubuh kalian kepada seseorang yang belum tentu menjadi suami / istri kalian nantinya.jangan pernah bangga akan perbuatan kalian tersebut. terlebih jika kalian telah menutup aurat kalian tapi kalian tetap melakukan perbuatan tersebut.

pernahkah kalian berfikir kalau sebenarnya kalian sama saja menjerumuskan diri kalian keneraka Tuhan??

mungkin dizaman sekarang perbuatan berciuman tersebut sudah dianggap wajar, tapi bukankah kalian sama saja seperti seorang munafik?

jilbab yang kalian pakai tapi perbuatan kalian sama saja seperti orang kafir.

apa kalian tidak malu??

mungkin menurut kalian PACARAN TAPA BERCIUMAN ADALAH  KETINGGALAN ZAMAN.

tapi tahukah  kalian bahwa kata-kata tersebut adalah MITOS.

Jika kita turut menyebarkan mitos tersebut, maka kita berdosa lantaran menyebarkan prasangka buruk yang tidak sesuai dengan kenyataan. Sebaliknya, berusaha mengenyahkan mitos jelek tersebut insya’ Allah akan membuahkan pahala dari sisi Allah SWT. Sebab, para pelaku pacaran akan semakin termotivasi untuk tidak lakukan ciuman (atau pun perbuatan nista lainnya), apalagi sampai kecanduan.

nauzubillah hi min zalik

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline