Lihat ke Halaman Asli

Dyan Ananda

Mahasiswa

Imperfect

Diperbarui: 18 Juni 2024   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Clarisa Arabella nama yang cantik seperti orangnya tetapi tidak dengan cerita hidupnya. Ia diperlakukan layaknya pembantu di rumahnya sendiri oleh ayah dan ibu tirinya. ayahnya membencinya karena menganggap kehadirannya adalah penyebab kematian ibunya. Ibu dan saudara tirinya juga memperlakukan Clarisa secara tidak adil.

Clarisa dan Tania (saudara tiri) adalah dua gadis cantik yang berprestasi. mereka selalu menjadi juara umum di setiap tahunnya. tetapi keduanya mendapatkan perlakuan yang berbeda. Tania selalu dibangga-banggakan sedangkan Clarisa tidak pernah di apresiasikan. akan tetapi Tania tidak pernah merasa puas dan selalu merasa iri dengan Clarisa.

Pada suatu hari, Tania memfitnah Clarisa dengan menyebarkan berita hoax tentang Clarisa yang mabuk-mabukan di club malam. Tania menunjukkan foto itu kepada ayah tirinya (Pratama). Pratama yang murka pun langsung memanggil Clarisa dan memarahinya. Clarisa tidak terima dengan tuduhan itu, Pratama langsung menunjukkan foto Clarisa yang sedang mabuk. Clarisa mengelak dan mencoba membela diri. Namun tidak ada yang mempercayainya. Pratama semakin murka mendengar alasan Clarisa.

" ANAK KURANG AJAR BERANI-BERANINYA KAU MEMBANTAH UCAPANKU. AKU MEMBESARKANMU DENGAN UANG,KAU MALAH MENJUAL DIRI DILUAR SANA"

Pratama menampar Clarisa hingga tersungkur, lalu menjambaknya, kemudian menghempaskannya.

" Itu bukan aku pa, papa tau sendiri aku ga pernah keluar rumah  kecuali sekolah. Papa lebih mempercayai dia dibanding anak kandung papa sendiri. Selama ini aku diam di perlakukan tidak adil. Tetapi, kali ini aku ga terima karena menyangkut harga diriku. Clarisa kecewa sama papa"

Setelah mengatakan itu Clarisa langsung lari menuju kamarnya. Ia mengambil cutter di nakas.

" Aku lelah Tuhan. Jika kepergianku membuat papa Bahagia maka aku akan pergi. Maaf pa, Clarisa sayang papa"

Clarisa langsung memotong nadinya darah segar mengalir seiring dengan air matanya. Kesadaran Clarisa mulai menipis.

Disisi lain  Pratama merasa janggal dan menyuruh anak buahnya menyelidiki foto itu. Terbukti Clarisa tidak bersalah dan foto itu adalah editan Tania. Pratama merasa besalah, ia juga menyadari perlakuannya selama ini sangat buruk kepada Clarisa.

Pratama menyusul Clarisa kedalam kamarnya untuk meminta maaf. Namun ia malah melihat Clarisa yang sudah tergeletak dengan tangan yang berlumuran darah. Pratama yang melihat itu langsung menangis tersedu-sedu dan mengngkat kepala Clarisa kepangkuannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline