Sering kali kita beranggapan, tingkah laku yang kita lakukkan yang tidak sesuai dengan kebiasaan pada umumnya, itu dapat menimbulkan kesan kesan yang buruk di mata masyarakat, perlahan lahan kita menjadi orang yang tersudutkan oleh masyarakat bahkan sampai sampai kita di klaim sebagai orang bodoh, tolol, dan caci maki lainnya.
Alhasil karena kita ini masih berusia... yaa... anggap lah kita lebih muda dari dia, tanpa sadar kita menganggap perbuatan itu tidak ada manfaat nya pada diri kita sendiri. Padahal kita tidak tau di masa akan datang perbuatan yang mana bisa kita ambil ibrahnya untuk diri kita saat ini, agar bisa menjadi diri yang dewasa dan bermanfaat bagi kelurga dan masyarakat, ingat menjadi orang yang ber kepribadian dewasa itu tidak bisa di pandang dari usia, tapi dapat di lihat dari seberapa besar tekanan masalah hidup yang ia hadapi.
Inilah keagungan dan kebesaran tuhan, dia ingin kita berusaha, dia ingin kita berdoa, dia ingin kita bertawakal/berserah diri kepadanya dan dia inginsupaya kita melangkah lebih . Maka setiap permasalhan di alam jagat raya ini tuhan ingin melihat sebarapa besar usaha kita untuk menyelesaikannya problema problema dalam hidup.
Seperti halnya seorang anak kecil yang ingin membantu orang tua nya melimpat pakiaan, anak kecil itu sebenarnya tidak tau bagaimana caranya melimpat pakaiaan, dia hanya melihat praktek orang tua nya melipat kekanan atau kekiri, anak kecil itu tidak tau bagaimana melipat pakaiaan itu supaya rapi, yang dia tau hanyalah melipat kekanan atau kekiri.
Kebanyakan orang tua marah dan kesal atas apa yang dilakukan anak kecil yang senonoh itu, sampai sampai orang tua membentak nya, dan hingga akhirnya anak kecil itu tidak mau lagi melakukan apa yang dia lihat dengan mata zohirnya.
Orang tua itu menganggap lebih baik tidak melakukan apa apa dari pada ia harus melakukan perbuatan yang membuat orang tua itu sengsara. Trauma trauma kacil mulai tumbuh dalam pribadi anak kecil itu hingga saat dia bertambah dewasa, trauma itu menjadi bagian dari sikap dan prilakunya maka dari itu kebanyakan anak muda saat ini menjadi pribadi yang malas malasan dalam setiap tindakan kecil ( tidak ada gairah hidup, bangun siang hari, membiarkan orang lain susah, hilangnya rasa empati terhadap sesama manusia, hewan, dan alam ) dan selalau bimbang dalam memutuskan sesuatu ( engkau lakukan atau tidak engkau lakukan) .
Pepatah bijak orang afganistan pernah mengatakan bahwa " hidup itu berjalan " . Hidupnya kita di atas muka bumi ini atas dasar tidak pasti dan ketidak tauan diri kita sendir. Maka arungilah alam jagat raya ini dengan penuh gairah untuk jangan pernah berhenti mencoba.
Seperti hal nya pendidikan dasar pada diri kita untuk menghadapi kehidupan ini, maka dari itu sunatullah yang di ajarkan oleh panutan kita itu sangat sangat berlaku, sebagaimana pendapat orang bijak mengatakan bahwa" Manfaatkanlah lima kesempatan sebelum datang lima yang lain: Manfaatkanlah masa muda-mu sebelum masa tua-mu: manfaatkan masa sehat-mu sebelum masa sakit-mu: Manfaatka masa kaya-mu sebelum masa miskin-mu: Manfaatkan masa hidup-mu sebelum datang kematianmu: dan manfaatkan masa senggang-mu sebelum datang masa sibuk-mu ". Jangan pernah takut untuk sebuah kegagalan, karena kegagalan membuat kita semakin kuat dan tangguh atas pendirian kita. Kegagalan adalah bagian dari pembelajaran hidup bagi setiap insan.
Waktuuu... itu laksana pedang yang sewaktu waktu akan memenggal kita, jika kita tidak memanfaatkannya. Sayang sekali manusia baru tersadar setelah segalanya hampir terlambat. Sampai sampai allah menasbihkan orang-orang yang menyia-nyiakan waktu sebagai orang orang merugi. Marilah kita mencoba untuk merenungi isi surat al-'asr, yang sewaktu di masa sekolah atau di tempat kita mengaji dulu sering di jadikan doa dalam kita mengakhiri pembelajaran, sebagai mana firman allah berbunyi dan yang artinya ;
[1] Demi masa.
[2] Sesungguhnya manusia itu benar benar berada dalam kerugian.