Kesehatan mental merupakan suatu hal yang sangat berpengaruh dalam kesejahteraan hidup, baik secara fisik maupun sosial. Hal-hal yang selalu terjadi setiap harinya seperti, pengambilan keputusan dan cara berpikir merupakan hal yang sangat berkaitan erat dengan kesehatan mental yang kita miliki. Perlu diingat, kesehatan mental berbeda dengan gangguan mental. Seseorang dapat mengalami kesehatan mental yang buruk, tapi tidak didiagnosis dengan gangguan mental yang buruk juga.
Secara umum, menurut WHO, kesehatan mental adalah kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap dan bukan hanya sekedar tidak adanya penyakit atau ketidakmampuan dalam diri. Artinya, seseorang dikatakan sehat mental apabila telah terjadi keseimbangan yang baik antara kondisi fisik, mental, dan kehidupan sosialnya. Sedangkan, secara khusus, kesehatan mental merupakan kondisi kesejahteraan oleh tiap-tiap individu, yang di dalamnya terdapat kemampuan-kemampuan, untuk mengelola stres, mampu bekerja secara produktif, serta mampu untuk berperan aktif bagi komunitasnya. Mengenali kesehatan mental diri merupakan bentuk kepedulian terhadap diri sendiri.
Pada kehidupan sosial, seorang yang memiliki gangguan kesehatan mental cenderung mengalami permasalahan pada relasi, perawatan diri, kepekaan, dan lain sebagainya. Sebaliknya, kehidupan sosial juga berpengaruh pada kesehatan mental, lingkungan sosial yang sehat akan cenderung menciptakan pribadi yang sehat dan mempunyai pandangan yang positif. Dr. Brock Chisholm, pernah mengatakan, bahwa tanpa kesehatan mental kita tidak akan mendapatkan kesehatan fisik yang sebenarnya. Dengan kesehatan mental yang baik, seseorang akan menyadari kemampuan yang ada dalam dirinya, dapat mengatasi tekanan hidup yang sedang mereka alami, dan dapat bekerja secara produktif.
Realitanya, saat ini banyak masyarakat Indonesia yang masih awam terhadap masalah kesehatan mental ini. Pandangan-pandangan yang salah dari masyarakat, seperti anggapan bahwa orang yang memiliki masalah kesehatan mental berarti punya gangguan mental, dan mempunyai gangguan mental berarti gila, dari sini muncul perspektif bahwa gila pasti akan membahayakan. Padahal tidak semua yang memiliki gangguan mental tidak bisa mengontrol diri atau akan menyakiti orang lain. Pandangan lain, bahwa kesehatan mental tidak penting dan kemudian mengabaikannya, juga sering terjadi. Pandangan-pandangan seperti ini lah yang membuat masyarakat Indonesia menjadi enggan untuk terbuka akan masalah kesehatan mental. Banyak orang menjadi malu untuk mengakui permasalahan kesehatan mental yang sedang mereka alami, dan bahkan malu untuk pergi ke psikolog atau psikiater.
Negara Indonesia sendiri merupakan wilayah yang sangat luas, dan pastinya memiliki banyak penduduk. Tentunya, masih ada cukup banyak daerah yang belum terjangkau oleh teknologi dan kapasitas yang mumpuni. Sehingga, tidak heran jika masalah mengenai kesehatan mental ini belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat Indonesia. Dengan membaca tulisan ini setidaknya, kita bisa menjadi suatu langkah awal untuk memulai memahami akan pentingnya kesehatan mental. Mari bersama kita ubah stigma masyarakat awam mengenai kesehatan mental!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H