Lihat ke Halaman Asli

Peningkatan Kasus Pembunuhan oleh Anak Dibawah Umur

Diperbarui: 5 Maret 2024   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dyah Sekar1, Marvasyah Fidela2, Sharon Angelina3

Universitas Bunda Mulia Serpong


UBM Tower , Alam Sutera, Jl. Jalur Sutera Bar. No.Kav, 7-9, Panunggangan Tim., Kec. Pinang, Kota Tangerang, Banten 15143

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk menyoroti sekaligus membedah faktor-faktor apa saja yang menjadi dasar dari kasus-kasus pembunuhan yang dilakukan oleh anak dibawah umur. Fokus penelitian ini berada pada salah satu elemen komunikasi yaitu komunikan. Dimana ada ketidakselarasan dalam pemaknaaan pesan yang disampaikan oleh komunikator. 

Hal ini kemudian bermasalah pada proses Decoding yaitu kemampuan memahami pesan yang diterima. Penelitian ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat bahwa pembentukan komunikasi efektif sangat diperlukan dalam interaksi sosial. Penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif dan Tradisi Sosiopsikologis didukung dengan Teori Interaksi Simbolik.

Metodelogi 

Sesuai dengan judul dalam penilitian ini dan banyak kasus yang terjadi karena kurangnya komunikasi interpersonal yang dibangun secara baik kami menggunakan metodelogi interpretif kualitatif. Metodelogi interpretif kualitatif adalah penelitian yang mengemukakan hasil data yang berisi fakta yang sifatnya kontekstual berdasarkan pemaknaan dari subjek penelitian dalam suatu lingkup social dengan focus pada pengamatan yang mendalam. Kami menggunakan metode ini karena kami ingin membedah kasus ini melalui pengamatan secara subjektif. Dengan menitikberatkan pada persepsi subjek penelitian.

Pendahuluan 

Saat ini kasus pembunuhan cukup menjadi top of mind di masyarakat. Peningkatan kasus pembunuhan bahkan dilakukan oleh anak dibawah umur. Banyak sekali faktor yang melatarbelakangi anak-anak tersebut melakukan hal sekeji itu. Terlebih lagi, kemampuan berpikir secara logis anak dibawah umur masih dalam tahap perkembangan. 

Mereka belum memiliki emosi yang stabil dalam menghadapi masalah. Lingkungan pertemanan, kondisi keluarga, dan tontonan dalam dunia digital menjadi pengaruh seorang anak untuk melakukan pembunuhan sebagai solusi dalam menghadapi masalah. Kita perlu sadar dan memperhatikan hal-hal tersebut agar segera teratasi. 

Dalam hubungan interaksi social, kita juga harus paham mengenai penyampaian pesan yang baik dengan komunikasi yang efektif. Karena setiap manusia memiliki pemahaman dan pemaknaan yang berbeda untuk setiap pesan dari sutau kejadian. Kita perlu paham apa yang dimaksudkan orang lain dan kita juga harus mengetahui apa yang harus kita lakukan untuk mendapatkan keselarasan makna.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline