Menikmati es campur di siang hari memang sangatlah nikmat. Apalagi dengan rasanya yang khas dan tiada duanya. Tetapi, es campur kali ini sedikit berbeda. Jika biasanya es campur dinikmati dalam wadah gelas, es ini disajikan dalam bentuk piring. Unik bukan? Makanya, es ini terkenal dengan sebutan es piring. Kuliner ini sangat legendaris di Kota Magelang.
Letaknya di gang sempit Kampung Karang Lor, sekitar 200 meter berjalan ke arah barat dari Pasar Rejowinangun. Penjual es piring tidak menggunakan tanda pengenal, namun karena satu-satunya yang berjualan di gang sempit, maka dapat diamati dengan menjumpai gerobak biru tua yang diampit diantara penjual sate ayam dan mie ayam. Biasanya es piring ini mulai membuka lapaknya dari pukul 09.00 hingga pukul 15.00.
Penjual terdahulu dan pertama kalinya bernama Almarhum Bapak Ahmad Kusnan sudah meninggal, namun es piring ini masih berjualan dan dijalankan oleh generasi ketiga.
Meskipun sudah melampaui tiga generasi, cita rasa dari es piring ini tetap tidak berubah dan tidak tergantikan. Kuliner ini sudah ada sejak tahun 1962 dan bertahan hingga sekarang, yang artinya sudah 60 tahun lamanya berjualan dan masih tetap mempertahankan kualitasnya secara turun temurun.
Es piring terbuat dari perpaduan santan segar, kelapa degan, dawet, camcau, dan roti yang disajikan dengan sirup alami. Rasanya yang legit tercipta dari sirup yang diolah menggunakan gula asli.
Santannya dibuat dengan menggunakan air matang, begitupun dengan es batunya. Sehingga meskipun dinikmati tanpa es batu, es piring akan tetap terasa segar dinikmati. Warna hijau yang terdapat pada penyajiannya dinamakan camcau.
Camcau terbuat dari daun cincau yang diberi sedikit jahe yang direbus selama beberapa menit lalu didiamkan hingga membeku seperti agar-agar. Rasa dari camcau berbeda dari yang lain karena terdapat aroma jahenya, namun tetap tidak menghilangkan kenikmatan dari es piring ini. Jika pada umumnya es campur diberi dawet yang berwarna hijau atau hitam, kali ini berwarna putih dan berbentuk tipis seperti mie gepeng.
Dari informasi yang didapatkan, penjual membuat sendiri untuk bahan-bahan yang ada di dalam es piring tersebut, seperti; camcau, dawet, dan santannya. Bahan lainnya didapat dari distributor langganan yang sudah dipercayai kualitasnya oleh penjual. Beliau tidak menginginkan cita rasa dari khas es piring rusak apabila menggunakan bahan-bahan dari penjual lain yang bukan langganan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H