Lihat ke Halaman Asli

Nyanyian Nisbi

Diperbarui: 31 Desember 2023   04:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar: shutterstock.com

Biarlah mereka mengumbar narasi membalut janji
Laksana nyala api unggun menembus gulita di malam hari
Yang siapapun akan larut mengikuti, menuai mimpi menghunus diri
Di kala kegetiran hidup seperti tersiram oleh manisnya gulali

Begitu malam ditingkahi pagi tergulir mentari
Terasalah, betapa realita tak seindah dalam lukisan kata-kata
Merdu syahdu terbungkus lagu, mengoyak kalbu yang dilanda bisu
Menggugah risau bertabur gundah gulana

Menebar harapan memang mudah
Apalagi berbumbu iming-iming kepada yang lemah segalanya
Namun, betapa sulitnya manakala harus dijawab dengan fakta realita
Dan, sejarah yang tak terbantahkan 'tlah membuktikannya

Propaganda hanyalah isu memanis madu
Kampanye hanyalah tipu palsu sehalus sutra
Meyakinkan kepada sang kebanyakan agar mengamininya
Berebut kedudukan dengan paksa adalah yang sesungguhnya

Keadilan dan kemakmuran bagi keseluruhan yang disuarakan
Keadilan dan kemakmuran bagi keseluruhan yang dtawarkan
Keadilan dan kemakmuran bagi keseluruhan yang dijanjikan    
Dari pemilu ke pemilu, selalu berujung hanya begitu

Nyanyian nisbi selalu membahana meruang angkasa
Dalam siklus mode lima tahunan yang masih digemari
Sementara, hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Masih mengambang sawang meggelantung tak membumi di negeri ini ....

*****

Kota Malang, Desember di hari kedua puluh sembilan, Dua Ribu Dua Puluh Tiga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline