Lihat ke Halaman Asli

Partai Paling Konsisten: PG dan PE

Diperbarui: 27 Oktober 2023   21:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar: liputan6.com

Jhon dan Paneri  , duo sahabat karib yang sekaligus tetangga dan berdampingan itu tengah bertimbal cakap seperti biasanya. Meluangkan waktu pasca Isya'. Keduanya ngobrol membahas situasi dan kondisi terkini. Mulai tentang pekerjaan sehari-hari, rumah tangga, sosial masyarakat, lingkungan, sampai dengan soal bangsa negeri ini.

"Sudah sebulan ini, ya kang Ri, cuaca begitu panas dan belum ada tanda-tanda turun hujan menyirami bumi," kata Si Jhon mengawali obrolannya.

"Benar kang Jhon. Kenapa, ya? Apa ada kaitannya dengan isu ancaman bencana iklim yang lagi ramai diperbincangkan itu, kang Jhon?" tukas Si Paneri.

"El Nino, maksudnya ya? Menurut sampeyan bagaimana?" tanya Si Jhon.

Si Paneri nampak diam sejenak, setelah mendadak ditanya begitu. Jawaban Si Paneri tak ingin didakwa 'asbun', asal bunyi, oleh Si Jhon yang dikenal kritis itu. Sejenak pula Si Paneri memutar otak guna menjawab pertanyaan Si Jhon.

"Boleh jadi, ini sebab siklus iklim atau cuaca global yang berakibat pada cuaca yang tak menentu. Dan, kali ini kita merasakan dampaknya berupa panas, gerah ekstrem yang tak seperti biasanya. Tanda-tanda hujan turun pun belum nampak pula." jawab Si Paneri dengan penuh hati-hati, menghindari dakwaan asbun dari Si Jhon.

"Wow, keren banget pendapat sampeyan, kang Ri?"

"Yach, ayas kan hanya mencoba menyaring informasi yang bertebaran di media massa maupun media sosial, dan ayas kaitkan dengan fakta yang ada dan bisa dirasakan isyarat gejalanya dari alam semesta, kang Jhon."

"Masuk akal dan bernalar, logis, kang Ri. Lantas, adakah hubungannya antara panasnya cuaca ini dengan panasnya sistuasi politik global maupun politik di negeri ini, kang Ri?"

"Waduh, kalau yang itu, sampeyan tentunya lebih paham daripada ayas. Dan, tentunya pula sampeyan adalah ahlinya. Wong, sampeyan ini seorang dosen. Bagi ayas, panasnya cuaca tidak mengalahkan panasnya suasana hati. Apalagi, suasana hati akibat disakiti dan dipecundangi, hehehe ...."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline