Lihat ke Halaman Asli

Teramat Manis

Diperbarui: 8 Oktober 2023   04:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar: pngfind.com

Mungkin saja engkau lupa
Atau memang sengaja melupa
Agar kami jadi terbuai
Oleh pesona manismu
Oleh Ucap kata manismu
Di setiap waktu temu

Namun, kami belum lupa
Bila engkau pernah bertutur
Dalam rangkaian kata bagai mantra
Manis, dan teramat manis
Hingga hati dan pikiran pun
Tenggelam dalam suasana magis

Kita adalah kumpulan
Dari para insan yang peduli
Atas nasib bangsa negeri ini
Begitulah ungkap katamu
Saat itu

Lalu, kita bukanlah politikus
Yang bernaung dalam payung
Ataupun bendera berhaluan politik
Lanjut katamu kembali, teramat manis

Dan, itu 'tlah berlalu
Seiring dengan guliran waktu

Kami hanya tak mau larut
Oleh sejuta janji manismu
Yang masih teramat manis untuk didengar
Di tengah hingar-bingarnya
Para pencari labuhan hidup
Lantaran gugup akan kemana

Kali ini, saat ini
Kami nyatakan lugas saja
Bahwa kami masih menolak lupa
Pada janji ucapmu yang berlalu

Usahlah berkilah laksana pedang membilah
Pada perisai berlapik baja
Yang justru mebuatmu jadi sia-sia belaka

Lantaran kami masih menolak lupa
Maka, bertaubatlah ....

*****

Kota Malang, Oktober di hari ketujuh, Dua Ribu Dua Puluh Tiga.

   




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline