Lihat ke Halaman Asli

Dan, Aku Menikmatinya

Diperbarui: 26 Juni 2023   19:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ya, kucoba menikmatinya
Mencari, menyaring esensinya
Berbekal pikiran jernih tanpa pamrih
Kecuali hanya demi melabuhkan hidup kepada-Nya
Seperti yang dimaui-Nya

Karena yakinlah aku
Betapa tak ada beda di antara satu dengan lainnya
Sang patron kehidupan, manakala menyampaikan misi pesan
Sebuah peringatan dan kabar gembira dari Sang Pencipta Yang Tunggal
Lalu, mengapa harus memperuncing dalam debat tiada ujung pangkal
Tiada putus habisnya?

Biarkanlah aku menikmatinya, esensi di dalamnya ...

Damai sertamu, ya malaikat yang melayani
Para utusan Yang Maha Tinggi
Dari Raja di atas Segala Raja
Yang Esa dan Kudus, terpujilah Dia
Datanglah dalam damai, para utusan damai
Para utusan Yang Maha Tinggi

Dari Raja di atas Segala Raja
Yang Esa dan Kudus, terpujilah Dia

Kiranya keberangkatanmu terjadi dalam damai
Para utusan damai, para utusan Yang Maha Tinggi

Dari Raja di atas Segala Raja
Yang Esa dan Kudus, terpujilah Dia ...

Shalom alaichem melachei ha-shareis
Melachei elyon, mi-melech malchei ha-melachim
Ha-Kadosh Baruch Hu ...

Dan Aku tidak mengutus seorang rasulpun
Kecuali dengan bahasa kaumnya
Agar dia dapat memberi penjelasan kepada mereka
Maka Tuhan menyesatkan siapa yang Dia kehendaki
Dan, memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki
Dia Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana ...

Karena itulah aku meyakini dan menikmatinya dalam syukur nikmat
Bukan kufur nikmat ...

*****

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline