Lihat ke Halaman Asli

Ramadhan, Kumaknai dalam Puisi

Diperbarui: 5 April 2022   12:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Keywords:

Puisi ini mencoba mengungkap kabut tebal dalam salah satu ritual ibadah di ranah agama Islam. Yakni, antara konsepsi dengan realita fakta hidup yang mewujud sebagai kenyataan sosial budaya dan peradaban. Sebab, alam pikiran ini masih terngiang bahwa "Agama itu sejalan dengan Akal, dan Tiada Agama yang Tidak Sejalan dengan Akal". Karenanya, bagi saya, menerjemahkan Firman Tuhan, Ayat Allah, sudah seharusnya selaras dengan Sains yang dapat disaksikan dari kenyataan Alam, bukan Mitos-Mitos dan Indoktrinasi tanpa pembuktian berdasarkan logika rasional sebagai basis dari Sains dan Teknologi. 

bagiku, tentang keseimbangan ciptaan Tuhan

sebab apapun ciptaan-Nya selalu dan selalu

mengarah pada keseimbangan, dan sempurna


puasa di saat Ramadhan pun

tak hanya sekedar ritual ibadah

yang dipertontonkan dan ditonjolkannya

menuju ke arah keseimbangan adalah seharusnya

bukan lagi meraih pahala bermakna imajiner

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline