semestinya manusia itu mahluk beradab
tukar pikiran adalah demi menjawab sebuah problema
yang mengusik sebuah keseimbangan
menyeruaknya sebuah ketimpangan
menganga tak kunjung reda
lantas, haruskah selalu dan selalu dikembangkan
bertahan habis-habisan tontonkan keakuan membabi buta
demi gengsi, harga diri yang telah berbelok arti?
dalam kemasan debat
yang teramat jauh dari mufakat
indah dalam bingkai kasih