Lihat ke Halaman Asli

Menggerus Nalar

Diperbarui: 21 November 2022   02:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Patron itu bermuara hanya dikultus Tak lagi tentang nilai setimbang, apa adanya 

Tak jauh beda di kala perbincangan tentang sang kreator kehidupan dan kematian 

Bermuara pada pengkultusan belaka, tak lagi tentang nilai setimbang atas segala ciptaan-Nya 

Cetak Biru yang telah diturunkan begitu detil, bahkan tiada tanding dan banding sebagai kompas kehidupan, telah dicampuri pikiran kusut 

Menggayut di segenap manusia sebagai kungkungan belenggu 

Pikiran tindakan merdeka beradab menjadi langka ditemui

Model kehidupan atas titah-Nya, diyakinkan dan diyakini membabi buta, setelah dipengkolkan 

Oleh nafsu lancang manusia oposan 

Lalu, digaunggemakan ke seantero jagad, mewujud dalam wajah-wajah taklid buta 

Terbiuslah ! 

Berkemampuan ngobrol dengan semut, dilahirkan tanpa bapak biologis oleh ibu gadis perawan suci, membelah laut hinga bisa berjalan melenggang di dasarnya, buta huruf yang mampu mempengaruhi sejarah... 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline