Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Pemimpin Sejati dan Sejatinya Pemimpin

Diperbarui: 8 Januari 2019   01:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tampil di pangung budaya dan peradaban dunia adalah karena pilihan alamiah, jauh dari sebuah rekayasa, terpaksa pun dipaksa

Tak butuh kampanye, propaganda, apalagi yang bernama pencitraan tuk menuai simpati, pula nyatakan empati guna diakui

Tidak!  

Lantaran lampiaskan ambisi yang menjadi-jadi

Di kala tak jadi, tak dimaui Berujung ekspresi sensasi berbau terasi, gaduh dikayuh dan dicuatkan tanpa kompromi, amarah diasah dan diasuh

Pikiran kumuh nan lusuh tak bersuluh, rapuh !

Maju ke depan di kala ada makanan, ada mangsa diharap dilahap

Bersembunyi berbalik kanan, di kala ada tantangan, aral rintangan

Pasukan bawahan dikerahkan badan dipasangkan, berdiri ditameng-tugaskan tuk menyelesaikan soal dan ancaman

Bukan, bukan dan bukan !

Pemimpin sejati dan sejatinya pemimpin yang menyejarah, hadir secara alamiah karena kehendak sejarah...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline