Lihat ke Halaman Asli

Dari Gibran Hingga Pram: Menulis Sebagai Aktualisasi Pemikiran

Diperbarui: 23 Maret 2024   09:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : id.pinterest.com

Menulis merupakan salah satu cara berkomunikasi yang dapat dilakukan selain dengan berbicara. Melalui kegiatan menulis kita mencurahkan pemikiran-pemikiran kita agar mampu ditangkap oleh orang lain. Pentingnya kegiatan menulis telah disadari oleh banyak orang, terbukti sejak masa kanak-kanak kita telah diajarkan untuk menulis. 

Dengan menulis kita mampu menyampaikan suatu gagasan dengan lebih baik, mampu menata kalimat hingga dapat dicerna maknanya secara efisien. Berbeda dengan berbicara langsung, menulis dapat menyimpan rekam jejak atau arsip dari gagasaan kita. Kendati peradaban kita tidak serta-merta dimulai dengan tulisan, tetapi terbukti peradaban yang maju dapat terjadi bilamana kita menggunakan tulisan sebagai media massa. Menyoal tentang sejarah, masyarakat kita pada zaman dahulu dikenal dengan budaya tuturnya. 

Cerita-cerita hingga pemikiran banyak yang disampaikan secara turun temurun melalui penuturan lisan. Agak berbeda dengan masyarakat di bumi belahan lain yang mengarsipkan gagasan dan pemikirannya melalui tulisan. Itulah mengapa para penemu lebih banyak berasal dari belahan bumi lain.

Namun, seiring berjalannya waktu kesadaran akan pentingnya menulis mulai tumbuh pada masyarakat kita. Banyak karya-karya luar biasa yang lahir dari penulis kita melalui karya sastra. Nama-nama seperti Pramoedya Ananta Toer, Ahmad Tohari, dan Abdul Muis membawa warna baru dalam dunia kasusastraan Indonesia. 

Tidak kalah dari penyair kondang asal Lebanon Kahlil Gibran, penulis-penulis Indonesia memiliki kejeniusan dalam merangkaikan kata-kata. Karya sastra klasik Indonesia membawa pesan-pesan perjuangan yang mendalam di tengah gejolak politik kolonialisme hingga masa pascakemerdekaan. 

Corak perjuangan dibumbui kisah-kisah romantis menjadi khas dalam tulisan-tulisan karya sastra klasik. Seiring berkembangnya waktu, kegiatan menulis masih diminati sebagian masyarakat kita. Penulis-penulis era modern juga menunjukkan taringnya untuk membawa dunia kasusastraan Indonesia menjadi lebih baik.

Pencapaian yang telah didaptkan para penulis Indonesia selanjutnya menjadi tanggung jawab kita agar dapat kita teruskan. Bibit-bibit penulis hebat harus dikembangkan potensinya hingga mampu membuat karya yang luar biasa. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan membiasakan sejak dini generasi kita untuk membaca. 

Dengan membaca, maka penyimpanan kosa kata kita menjadi lebih banyak. Sehingga bila diaplikasikan dengan kegiatan menulis maka akan dapat dilakukan dengan mudah. Masa depan dunia sastra kita harus dipelihara dengan baik, agar kita mampu membawa peradaban semakin maju. Karena dari membaca karya sastra maka disitulah kita sedang memperkaya batin kita. Dari kegiatan sederhana seperti membaca buku-buku, kita sedang merawat peradaban.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline