Kesulitan Siswa
Masih dirumah saja kan? Sejak “Mbak Nana” sebutan manis dari para muda buat “corona alias Covid 19” datang bertamu di negeri tercinta, ini adalah hari ke 27 kita WFH ( work form home).
Belajar dari rumah bukanlah hal yang mudah bagi pelajar Indonesia. Ada banyak kesulitan yang mereka hadapi. Dari gaptek, susah signal, spesifikasi androidnya yang terbatas, gak punya paket data, gak paham pembelajaran online dan yang paling parah gak paham dengan tugas dari gurunya.
Kompleks banget masalah yang mereka hadapi. Menurut beberapa konten aritikel maupun yang telah viral di media sosial, siswa merasa lebih senang belajar di sekolah dari pada belajar di rumah masing-masing. Dari beberapa angket evaluasipun ditemukan hampir 80 % siswa menginginkan segera kembali belajar di sekolah.
Kendala Guru Memilih Aplikasi
Beberapa guru yang kreatif tentu mampu manyajikan pembelajaran yang asyik dan beragam, namun tak semua guru bisa melakukannya. Belum lagi ada kesulitan akses internet dari berbagai pelosok tanah iar yang punya kontur geografis negeri kita yang sangat unik.
Dari daerah pedalaman hutan sampai ke pegunungan. Mungkin bagi yang hidup di kota masih aman –aman saja tapi yang di desa tentu akan banyak kendala. Dari terbatasnya akan penggunaan aplikasi sampai lemahnya signal.
Bebrapa kesulitan juga dialami karena belum pernah terlatih melakukan kegiatan pembelajaran daring atau online berbasis aplikasi. Harus diakui beberapa guru bingung akan memberikan tugas dengan menggunakan aplikasi apa yang paling mudah dan menyenangkan, karena terbatasnya sarana dan komunikasi.
Masalah Pendampingan Di Rumah
Selain guru dan siswa, adapula keluhan dari orang tua yang sibuk mendampingi anaknya menyelesaikan tugas yang begitu banyaknya. Bahkan anak PAUD pun mengisi 5 jurnal kegiatan yang harus diselesaikan dalam waktu sehari saja.
Ternyata tugas guru teramat mulia bukan? Orang tua yang jadi pendamping untuk satu siswa, yang nota bene adalah anak kandung yang dia kenal sejak lahir, bisa marah dari pagi hingga petang saat anaknya gak mau mengerjakan.