Ecoprint Daun Kopi, Kreasi Mudah dan Bernilai Ekonomis

Letak geografis desa Mento yang penggunaan lahannya masih didominasi oleh area persawahan Tembakau dan perkebunan kopi menjadikan masyarakatnya banyak bekerja sebagai petani dan pengolah biji kopi menjadi serbuk kopi. Hal ini menjadikan Desa Mento memiliki daun kopi yang sangat melimpah. Banyak sekali daun kopi yang bertebaran, baik daun kopi yang mengering dan jatuh ke tanah yang akhirnya menjadi pupuk kompos, maupun daun kopi yang masih segar di pohon kopi.

Berdasarkan kondisi tersebut, Mahasiswa KKN Lokasi Tahap II Universitas Negeri Semarang terinspirasi untuk memanfaatkan daun kopi menjadi sesuatu yang lebih berbeda seperti menjadikan daun kopi yang dapat memiliki nilai ekonomis tinggi yaitu Ecoprint Daun Kopi.

Tim KKN UNNES mengadakan pelatihan Ecoprint di Desa Mento Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung pada 14 Oktober 2019. Pada kesempatan tersebut, pelatihan Ecoprint bertujuan untuk menambah pengetahuan dan mengembangkan ketrampilan Ibu – Ibu PKK dalam memanfaatkan daun kopi.

“Ecoprint merupakan salah satu teknik membatik yang terbilag sederhana dan mudah dalam pembuatannya. Motif yang digunakan dalam membuat Ecoprint dapat didapat dengan menggunakan daun, bunga, dan bagian tumbuhan yang lain. Hasil ecoprint sangat natural dan terlihat unik” ujar Laily Mahasiswa Teknik Tata Busana pemateri Ecoprint.

Pemanfaatan daun kopi menjadi ecoprint menjadi hal yang baru di Desa Mento itu dikarenakan banyak sekali daun kopi yang terbuang sia - sia menjadi limbah organik saja. Pemanfaatan Ecoprint bisa dibuat menjadi produk yang ekonomis seperti taplak meja, baju, kerudung, dan lainnya.