Jember, 20 November 2024 - Ekonomi Indonesia menghadapi tantangan besar untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan terutama di tengah dinamika global yang tidak menentu. Salah satu kunci utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil adalah pengelolaan dua faktor penting yang efektif yaitu tabungan dan investasi. Kedua hal ini berperan sebagai penggerak ekonomi yang dapat memperkuat daya saing, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, tanpa adanya kebijakan yang tepat dari pemerintah, maka potensi dari kedua faktor ini tidak akan maksimal. Sehingga peran pemerintah dalam mendorong tabungan dan investasi sangat krusial untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Tabungan yang tinggi merupakan indikator stabilitas ekonomi. Artinya, masyarakat yang memiliki tingkat tabungan yang tinggi tidak hanya memiliki cadangan untuk menghadapi masa depan tetapi juga berkontribusi terhadap ketersediaan dana yang dapat dialihkan ke dalam bentuk investasi. Dalam perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, tingkat tabungan yang cukup menjadi syarat utama untuk meningkatkan pembiayaan domestik sehingga mengurangi ketergantungan pada pembiayaan luar negeri yang rentan terhadap perubahan kondisi global.
Meskipun Indonesia memiliki potensi tabungan yang cukup besar pada kenyataannya angka tabungan domestik masyarakat Indonesia masih terbilang rendah dibandingkan dengan negara-negara lainnya di kawasan Asia karena hanya sekitar 30 persen dari PDB. Hal ini menunjukkan adanya tantangan besar dalam mendorong budaya menabung di kalangan masyarakat Indonesia.
Untuk meningkatkan tabungan, pemerintah perlu melakukan sejumlah langkah strategis salah satunya adalah dengan memperkenalkan insentif fiskal yang mendorong masyarakat untuk lebih aktif menabung seperti pemberian potongan pajak bagi simpanan jangka panjang atau insentif bagi produk tabungan yang digunakan untuk tujuan tertentu yaitu pendidikan maupun pensiun. Pemerintah juga dapat memperkuat sistem perbankan dan inklusi keuangan untuk mempermudah akses masyarakat terhadap produk keuangan yang aman dan menguntungkan.
Di sisi lain, investasi merupakan salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Melalui investasi, baik dalam bentuk investasi domestik maupun asing, perekonomian akan mendapatkan tambahan modal untuk mengembangkan sektor-sektor produktif, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kapasitas produksi nasional. Di Indonesia, meskipun terdapat sejumlah kebijakan yang mendukung investasi namun masih menghadapi berbagai tantangan seperti ketidakpastian regulasi, rendahnya daya tarik sektor manufaktur, serta keterbatasan infrastruktur yang memadai.
Salah satu contoh kebijakan pemerintah yang telah diambil untuk mendorong investasi adalah melalui Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law) yang disahkan pada tahun 2020. Undang-undang ini dirancang untuk menyederhanakan prosedur perizinan dan memberikan insentif bagi investor dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global. Selain itu, pemerintah juga telah meluncurkan berbagai Proyek Infrastruktur Nasional yang bertujuan untuk memperbaiki konektivitas antar daerah, mempermudah distribusi barang, serta menciptakan lapangan kerja baru.
Meskipun demikian, tantangan besar masih muncul dalam hal ketidakpastian politik dan regulasi serta fasilitas investasi yang dapat meningkatkan daya saing industri lokal. Oleh karena itu, pemerintah harus terus berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang lebih ramah melalui perbaikan regulasi, kemudahan dalam pengurusan izin, serta pemberian insentif fiskal yang tepat bagi sektor-sektor strategis seperti teknologi, manufaktur, dan energi terbarukan.
Tabungan dan investasi tidak dapat dipisahkan dengan kondisi perekonomian Indonesia. Tabungan yang tinggi menyediakan sumber daya finansial yang dapat dialihkan ke sektor investasi sehingga anpa adanya tabungan domestik yang cukup, Indonesia akan kesulitan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan infrastruktur dan investasi di sektor produktif dan pada akhirnya akan mengandalkan pinjaman luar negeri yang dapat meningkatkan risiko eksternal.
Di sisi lain, investasi yang mengalir ke sektor-sektor produktif tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi jangka pendek tetapi juga membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan infrastruktur jangka panjang. Oleh karena itu, peran pemerintah dalam meningkatkan kedua faktor ini menjadi sangat penting, baik dalam menciptakan insentif untuk menabung maupun dalam memfasilitasi terciptanya iklim investasi yang kondusif.
Pemerintah Indonesia memiliki sejumlah kebijakan yang dapat memperkuat pengelolaan tabungan dan investasi di antaranya melalui insentif pajak. Pemerintah dapat memberikan potongan pajak bagi masyarakat yang menabung dalam jangka panjang atau untuk tujuan tertentu seperti dana pensiun atau pendidikan anak. Insentif pajak yang lebih baik akan mendorong orang untuk menyisihkan lebih banyak uang dalam bentuk tabungan. Kemudian, peningkatan akses keuangan dalam hal memperkuat inklusi keuangan dan memberikan akses lebih mudah kepada masyarakat untuk membuka rekening bank atau berinvestasi dalam instrumen keuangan, pemerintah dapat membantu meningkatkan tingkat tabungan. Penyediaan edukasi keuangan untuk masyarakat juga penting untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan mereka dalam mengelola keuangan pribadi.
Selain itu, diperlukan adanya perbaikan iklim investasi dengan cara terus memperbaiki dan menyederhanakan proses perizinan dan pengurusan investasi untuk menarik investor domestik dan asing. Hal ini termasuk menyediakan insentif fiskal untuk sektor-sektor yang membutuhkan investasi jangka panjang dan strategis, seperti energi terbarukan dan industri manufaktur. Juga pada peningkatan Infrastruktur karena infrastruktur yang baik tidak hanya mempermudah distribusi barang dan jasa tetapi juga meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya. Proyek infrastruktur yang efisien juga akan menciptakan lapangan kerja baru yang pada gilirannya akan mendorong daya beli masyarakat dan meningkatkan tabungan.