Di era digital saat ini, Masyarakat dihadapkan dengan berbagai macam produk dan layanan jasa keuangan digital yang semakin beragam. Adanya keuangan digital memang memberikan keuntungan dan kemudahan untuk Masyarakat, namun jika Masyarakat sendiri tidak memiliki Pandangan terhadap keuangan di era digital ini, maka akan menimbulkan tantangan baru, seperti risiko penipuan dan penyalahgunaan data.
Oleh karena itu, pentingnya memberikan pendidikan literasi keuangan di era digital yang memadai. Digital Financial Literacy (DFL) merupakan pengetahuan, keterampilan, keyakinan, dan kompetensi untuk menggunakan produk dan layanan keuangan digital dengan aman untuk membuat keputusan keuangan yang baik.
Digital Financial Literacy pada era Revolusi Industri 4.0 saat ini bukanlah hanya sekedar kebutuhan, namun juga sudah menjadi lifestyle sehari-hari. Terutama pada saat terjadi pandemic Covid-19 lalu, menyebabkan transaksi digital semakin banyak digunakan karena memudahkan untuk bertransaksi tanpa perlu datang secara langsung ke kantor Lembaga jasa keuangan.
Digital Financial Literacy mencakup berbagai aspek pengetahuan dan keterampilan, yaitu pengetahuan dasar pengelolaan keuangan (memahami konsep arus kas, anggaran, dan tujuan keuangan), Pengetahuan tentang produk dan layanan keuangan digital (e-wallet, m-banking, dan investasi online), Keterampilan dalam menggunakan produk dan layanan keuangan digital (cara membuka rekening, melakukan transaksi, dan mengelola saldo), Keyakinan untuk mengambil keputusan keuangan (menabung dan berinvestasi), dan Kompetensi untuk mengelola risiko keuangan (risiko penipuan dan penyalahgunaan data).
Pentingnya pemahaman tentang Digital Financial Literacy tidak hanya kalangan tertentu saja, namun untuk semua orang, baik orang tua maupun generasi milenial sekarang ini. Karena dengan Digital Financial Literacy yang baik, Masyarakat dapat memanfaatkan produk dan layanan keuangan digital secara optimal dan menghindari risiko yang mungkin terjadi.
Dengan adanya Pendidikan Digital Financial Literacy maka data pribadi akan aman untuk melakukan transaksi. Karena minimnya informasi tentang keuangan digital akan mempengaruhi data pribadi individu. Maka dari itu, prioritas utama yang harus dijaga, baik untuk konsumen maupun Lembaga jasa keuangan adalah perlindungan data pribadi konsumen. Tersebarnya data pribadi dapat dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan transaksi yang merugikan dan dapat disalahgunakan untuk tindak kejahatan.
Maka dari itu, mempelajari Digital Financial Literacy sangatlah penting, karena memberikan banyak manfaat, yaitu Meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengelola keuangan, Meningkatkan peluang karir sehingga membuka lapangan pekerjaan di bidang keuangan, Meningkatkan kualitas dan kapasitas UMKM dalam mengoptimalkan pengelolaan keuangan, Meningkatkan akurasi dan efisiensi seorang akuntan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H