Lihat ke Halaman Asli

Menyapih Itu Terluka tapi Tak Berdarah

Diperbarui: 10 Desember 2022   19:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik


Bagi seorang ibu proses menyusui adalah hal yang sangat spesial (baca : tidak bermaksud menyudutkan ibu yang tidak bisa menyusui). Karena pada proses ini kita melepaskan 'hormon cinta' sehingga ikatan emosional terjalin antara ibu dan si kecil. Ada perasaan nyaman, bahagia, dan tenang penuh kasih sayang antara ibu dan anak.

Dalam islam, tuntunan menyusui adalah 2 tahun penuh seperti tercantum dalam QS Albaqarah ayat 233. Maka setelah beberapa bulan lewat dari 2 tahun si kecil, aku bertekad menyapih. Percobaan pertama gagal. Rasa tidak tega dan tidak konsisten penyebabnya. Tapi memang rasanya tuh daleemmm banget..hiks...terluka..

Akhirnya percobaan kedua dimulai, dengan tekad membara dan dukungan segenap keluarga supaya tidak gagal lagi. Padahal sudah anak ke-3. Tapi ya begitulah rasanya hampir sama dengan anak sebelumnya. Selain itu kita juga harus melakukan komunikasi dengan si kecil.

Kata ahli, menyapih itu menurunkan hormon prolaktin dan produksi ekstrogen meningkat. Sehingga menimbulkan mood swing, seperti merasa berakhir sudah ikatan spesial antara ibu dan si kecil, merasa bersalah yang mendalam. Sedih. Terluka...
Si kecil juga kadang tampak gelisah, merasa si ibu tidak menyanyangi dia lagi. Duh perasaan mulai terombang ambing lagi nih..

Tetap semangat buat para ibu yang mengAsihi dan menyapih. Banyak cinta dan sayang untuk kalian..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline