Kembaran Mayrina
Mei-mei. Satu nama unik yang entah darimana nama itu bisa muncul di otakku dan selalu melayang-layang menghantui pikiran dan segenap perasaanku. Mei-mei adalah saudara kembar Mayrina. Dia anak OSIS, cukup populer juga di sekolah ini. Dan lebih akrab disapa May. Kami teman seangkatan. Aku sering melihatnya. Sekilas, mereka berdua sangat susah dibedakan. Sama-sama berkulit putih susu, tinggi sempurna, dan wajahnya juga hampir sama.
Begitupun dengan tatapan matanya. Tetapi meski identik, aku masih bisa membedakan keduanya. Bagiku, mereka itu beda. Mei-mei sering melihatku. Maupun denganku, kami saling melihat dari kejauahan. Aku belum penah sekalipun mengajaknya bercerita, hanya senyuman isyarat saja yang terukir dari bibir kami.
**
Aku mengetahui keberadaannya. Yang sembunyi-sembunyi. Ia berdiri di dekat jendela kelasku.
"Elo ngerasa ada yang lihat elo dari tadi nggak??" tanya Jordan teman sebangku. Aku berhenti mencatat sejenak. Kulirik pelan ia yang masih disana.
"Biarin," ujarku sembari tersenyum senang. Kalau memang dia ngerasa bahagia karena melihatku lama, kenapa tidak? Lagipula ia juga cantik. Sesuai kriteria ku.
"Yang ngelirik elo diam-diam itu si Mayrina," lanjut Jordan. "Elo juga suka ama dia?"
Aku mengerutkan sepasang alis tipisku. Tersenyum aneh.
"Elo nggak bisa bedakan mana Mayrina mana Mei-mei, ya??"
"Mei-mei? Kok elo tahu dengan kembarannya si Mayrina?? Emangnya elo pernah ketemu?"