Lihat ke Halaman Asli

Dyah Ayu Savitri

Dosen Program Studi Ilmu Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jember

Tim Pengabdian Desa Binaan UNEJ Melakukan Pendampingan Teknologi Pengemasan dan Penyimpanan Kopi Robusta Desa Curahpoh

Diperbarui: 5 Juli 2024   15:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Tim pengabdian berbasis pengembangan Desa Binaan Universitas Jember melakukan kegiatan Pendampingan Teknologi Pengemasan dan Penyimpanan Kopi Robusta untuk Mempertahankan Kualitas Kopi Desa Curahpoh. Sasaran kegiatan pengabdian adalah Kelompok Tani LMDH Agro Santoso, Desa Curahpoh, Bondowoso.  Kamis (20/6/2024).

Desa Curahpoh merupakan salah satu penghasil kopi Robusta yang potensial di Kabupaten Bondowoso. Dengan sebagian besar petani kopi Desa Curahpoh adalah anggota LMDH Agro Santoso.

"Selama ini petani Desa Curahpoh telah melaksanakan kegiatan penanganan pasca panen kopi Robusta dengan menerapkan proses pengolahan natural. Tim Pengabdian Desa Binaan UNEJ sebelumnya telah melakukan pendampingan proses sortasi, pengolahan kopi metode honey dan pengolahan limbah kulit kopi sebagai produk pangan, produk kerajinan dan pupuk organik. Pada tahun 2024, pengabdian di Desa Curahpoh berfokus pada pendampingan teknologi pengemasan dan penyimpanan kopi robusta," terang Ir. Setiyono, MP.

"Setelah melewati tahapan sortasi buah, kopi yang baik hasil sortasi selanjutnya akan diolah dengan baik dengan metode kering atupun metode basah. Petani umumnya memilih metode olah kering karena peralatan yang digunakan lebih sederhana dan biaya lebih kecil.. Hasil dari pengolahan kopi berupa green bean (kopi beras) yang selanjutnya akan disortasi denggan sesuai dengan ukuran dan kriteria yang ditentukan. Sortasi biji dilakukan dengan memperhatikan SNI yang meliputi jenis cacat biji hitam, biji hitam sebagian, biji hitam pecah, biji gelondong, biji cokelat, kulit kopi ukuran besar, sedang, kecil, dan biji berkulit tanduk. Biji kopi kering selanjutnya akan diproses lebih lanjut melalui proses penyangraian, penggilingan, pengemasan dan penyimpanan,"terang Ayu Puspita Arum, S.TP., M.Sc.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

"Kemasan pangan memainkan peran penting sebagai wadah dan transportasi produk, menjaga kualitas dan keamanan produk pangan sekaligus memperpanjang umur simpan dan meningkatkan nilai produk. Kemasan berfungsi sebagai penghalang untuk melindungi makanan dari kontaminasi luar seperti air, cahaya, bau, bakteri, debu, dan kerusakan mekanis guna menjaga kualitas makanan,"lanjut Dyah Ayu Savitri, S.TP., M.Agr.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

"Penyimpanan pangan memungkinkan makanan disimpan atau disimpan di ruang penyimpanan yang telah ditentukan dan sesuai untuk konsumsi di masa mendatang. Menyimpan produk pangan sangat penting untuk ketahanan pangan dan memiliki berbagai tujuan, termasuk memungkinkan pola konsumsi yang lebih seimbang sepanjang tahun, karena membantu menjaga nilai gizi dan kualitas makanan. Penyimpanan pangan memfasilitasi pendistribusian bahan pangan yang dipanen dan diproses kepada konsumen (Awulachew, 2022). Lebih lanjut aplikasi teknologi pengemasan dan penyimpanan biji kopi sangrai dan bubuk diperlukan untuk kepentingan komersialisasinya,"pungkas Susan Barbara Patricia SM, S.Hut., M.Sc.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Melalui pelaksanaan program pengabdian ini diharapkan dapat menghasilkan metode pengemasan dan penyimpanan pada kopi green bean dan kopi bubuk yang sederhana dan mampu diterapkan petani serta mendukung upaya pertanian berkelanjutan dengan pengelolaan limbah yang tepat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline