Lihat ke Halaman Asli

Tenaga Kerja Indonesia di Tengah ACFTA

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Globalisasi telah membawa perpindahan arus barang, jasa, modal dan tenaga kerja menjadi semakin mudah dilakukan. Proses globalisasi yang didukung oleh kebutuhan tiap negara untuk mengembangkan kehidupan perekonomiannya telah mendorong lahirnya regionalisme ekonomi di dunia. Salah satu bentuk regionalisme ekonomi yang terbentuk adalah FTA atau Free Trade Area.

ACFTA atau ASEAN- China Free Trade Area merupakan bentuk regionalisme yang ada di kawasan Asia Tenggara dan China. Kelahiran ACFTA semakin memperlancar kegiatan perdagangan kawasan ini. Mengingkatnya volume perpindahan barang, jasa, investasi dan tenaga kerja akan meningkatkan kegiatan produksi. Peningkatan volume kegiatan produksi jelas akan membawa kenaikan demand pada bahan mentah dan tenaga kerja.

Di Indonesia, jumlah tenaga kerja usia produktif yang tinggi ditambah dengan upah rendah akan memberikan peluang bagi Indonesia untuk memenuhi demand akan kebutuhan tenaga kerja yang meningkat seiring dengan kegiatan produksi yang meningkat juga. Hal tersebut tentu akan memberikan peluang yang baik bagi kelompok bisnis dalam memilih lokasi investasi atau membuka bisnis di bidang pendidikan dan ketrampilan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline