Lihat ke Halaman Asli

Dyah

Masih bisa beraktivitas

Peran orangtua, Penting Ga sih?

Diperbarui: 24 Oktober 2023   18:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bisa dikatakan, akses ke dunia internet saat ini, sangat sangatlah mudah, terutama di Indonesia. Dimana, semua hal yang di inginkan dan dilakukan sudah dilakulan secara online.  Baik itu pekerjaan, belanja ataupun hiburan. Tapi dibalik itu semua, pasti akan ada dampak negative yang didapatkan.  Yang sekarang semakin dirasakan oleh kebanyakan generasi Z.

Salah satu yang membuat khawatir adalah bullying yang terjadi disekolah, yang kini bahkan sudah terjadi dibangku Sekolah Dasar, mirisnya. Lalu  di tingkat SMP dan juga SMA. Karena akses mudah  internet itulah, anak anak dengan gampangnya melihat hal yang seharusnya tidak pantut untuk di contoh. Ditambah dengan gampangnya orangtua memberikan Handphone kepada anaknya tanpa pantauan yang baik.  Alhasil, berbagai film atau tontonan yang sudah sering itu di contoh tanpa adanya filter yang menjelaskan, bahwa sebenarnya itu tidak baik untuk mereka.

Dengan contoh yang baru baru ini terjadi adalah kasus di Langkat, Sumatera Utara, beberapa minggu setelah viral kejadian,dimana Siswa Smp dicilacap melakukan perundungan. Itu terjadi didalam kelas, ketika jam istirahat berlangsung dan dilakulakan oleh siswi perempuan kepada teman perempuannya sendiri. Direkam dan di upload ke media sosial. 

Akibat dari perundungan perundungan yang dilakukan tersebut, para korban harus mendapat perhatian dan pengobatan khusus, untuk menenangkan luka mental mereka selain luka fisik yang mereka dapatkan. Dan itu berbeda beda, tergantung lagi, seberapa banyak yang mereka rasakan.

Jikalau sudah seperti ini, pemerintah khususnya bidang pendidikan haruslah turun tangan membantu. Mencari solusi bagaimana perundungan itu terjadi lagi di tingkat sekolah dan berupaya mencari hukuman yang tepat, guna dijadikan sebagai pelajaran bahwa merundung bukanlah hal baik untuk dicontoh. Karena bisa berdampak sangat buruk.

Dan untuk mengurangi hal itu terjadi, agar mendapatkan generasi anak anak yang baik pula, kunci kecilnya adalah terletak pada orangtua itu sendiri. Orangtua yang baik pada dasarnya akan mengerti contoh mana yang akan diberikam kepada anaknya dan akan memberikan penjelas yang baik, bagaimana cara bersosialisasi dalam masyarakat, keluarga, menyayangi diri sendiri dan tak lupa kepada Tuhannya. 

Dalam agama Islam pun di ajarkan dan itu tercantum dalam Surah Al Hujurat; 11 (Wahai orang orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok olok kaum yang lain. (Karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan perempuan (mengolok olok) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah kamu saling memanggil dengan gelar gelar yang buruk. Seburuk buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk(fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang orang yang zalim.

Maka, yang bisa di ambil dari kesimpulan di atas adalah begitu pentingnya peran orang dalam mendidik karakter anak, untuk mengajarkam etika dan moral yang baik di dalam keluarga. Karena dari sanalah, akibat dari sebab akan langsung terjadi..Yang akan langsung berdampak baik pada dirinya sendiri, sekitar dan Penciptanya. Dan sekolah merupakan alternative lain, yang membantu anak untuk tumbuh berkembang lebih baik lagi kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline