Aktivasi pembelajaran merupakan sebuah istilah untuk menggambarkan cara-cara yang digunakan agar sebuah pembelajaran dapat berjalan sacara aktif dan lancar. Pembelajaran dapat terlaksana secara aktif jika sang pembelajar sebagai subjek utama terlebih dahulu memahami dan memiliki perasaan cinta atau suka terhasap sebuah pembelajaran. Jika rasa cinta sudah tertanam di hati siswa maka pembelajaran akan lebih mudah untuk dicerna tentunya. Pendidik juga dapat merangsang siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Dalam hal ini, pendidik juga harus pandai memilih cara yang menarik agar siswa dapat terangsang untuk aktif dan pembelajaran pun menyenangkan.
Pebelajar adalah peserta didik yang mengikuti proses belajar. Setiap peserta didik sebagai individu mempunyai sifat yang unik. Apa yang diyakini seseorang tentang dirinya dapat mempengaruhi pembelajaran dengan sangat kuat. Jika seorang anak meyakini bahwa dirinya pintar, lucu, dan cepat-tanggap, maka kinerja mereka akan merefleksikan hal ini, namun apabila, seorang anak percaya bahwa dirinya bodoh, malas, atau tidak mampu, maka kinerjanya akan merefleksikan keyakinannya ini dan pembelajaran akan memperlihatkan hasil yang buruk. Untuk itu, pendidik harus selalu memotiasi siswa bahwa dia memiliki kemampuan, sehingga siswa tetap memiliki keyakinan positif dengan kemampuan yang ia miliki.
Dalam pembelajaran, nutrisi memiliki peranan yang penting bagi kita. Nutrisi yang baik menunjang pemungsian neuron-neuron yang sehat, yang merupakan bahan bangunan yang penting bagi performa mental. Kebutuhan paling penting otak adalah oksigen dan glukosa, dan satunya cara untuk memberikan bahan ini adalah dengan mengkonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi-nutrisi yang di butuhkan. Yang kedua otak membutuhkan air, terutama air murni yang setiap hari dibutuhkan untuk pembelajaran yang optimal. Selain itu, nutrisi juga dapat meningkatkan pembelajaran. Seberapa besarkah apa yang kita makan atau yang tidak mempengaruhi otak dan pikiran kita? Para peneliti mengatakan , “sangat besar!”. Vitamin dan nutrisi lainnya sangat penting bagi perkembangan otak kita, pemeliharaan sel-sel saraf, dan metabolisme otak. Glukosa, merupakan gula darah adalah satu-satunya sumber energi bagi sel-sel otak kita, namun banyak pembelajar yang melewatkan sarapannya padahal itu merupakan kesempatan pertama kita untuk mengisi kembali energi kita setelah kehabisan glukosa semalaman.
Jadi, dalam pembelajaran pendidik harus pandai-pandai menarik minat siswa untuk dapat aktif dalam pembelajaran. Pendidik juga harus bisa mengkondisikan pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan terhindar dari rasa bosan. Untuk menyiapkan pebelajar, pendidik harus mampu memberikan motivasi-motivasi yang membangun agar siswa dapat tetap bersemangat untuk belajar. Agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, maka kebutuhan akan nutrisi dalam tubuh kita sangatlah penting. Untuk pembelajar, sarapan sangat diperlukan karena dengan sarapan energi dapat terisi kembali dan dalam pembelajaran pun konsetrsi pembelajar dapat tetap terjaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H