Semarang adalah Ibu Kota Jawa Tengah dan juga sebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia, Semarang juga merupakan sebagai Kota Metropolitan terbesar kelima setelah Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan. Selain itu, Semarang juga memiliki beberapa tempat wisata yang kaya akan keindahannya dan juga tempat peninggalan bersejarahnya.Setiap tahun Mahasiswa ATVI (Akademi Televisi Indonesia) selalu mengadakan Hunting Photography pada saat semester dua.
Mahasiswa ATVI (Akademi Televisi Indonesia) wajib mengikuti Hunting Photography tersebut karena sebagai nilai ujian akhir semester di semester dua pada mata kuliah Photography. Pada tahun ajaran 2015/2016 ini Mahasiswa ATVI (Akademi Televisi Indonesia) dituntun oleh dosen mata kuliah Photography untuk menjelajah Kota Semarang.
Siang itu pada kamis 26 Mei 2016 saya berangkat menuju Kota Semarang menggunakan bus bersama rombongan dari enam kelas, yang terdiri dari lima kelas jurusan produksi dan satu kelas jurusan jurnalistik. Dari tiap-tiap kelas tersebut dipisah dan tidak menaiki bus yang sama, termasuk juga saya yang menjadi siswa di jurusan jurnalistik tidak satu bus dengan teman-teman kelas saya.
Keberangkatan menuju Kota Semarang pukul 15:00 wib dari studio 5 Indosiar, Jakarta. Untuk mencapai Kota Semarang membutuhkan waktu yang sangat lama. Selama perjalanan saya dan teman-teman saya yang berada di bus empat yang di pandu oleh seorang pemandu wisata, mereka selalu mengingatkan untuk saling menjaga dan mereka juga memberikan perhatian yang sangat baik kepada teman-teman.
Sebelum sampai di Kota Semarang semua rombongan beristirahat sejenak pada malam hari untuk makan malam dan sholat. Setelah selesai makan malam bus pun kembali melanjutkan perjalanan untuk sampai di Kota Semarang. Setelah sampai di Kota Semarang tujuan pertama untuk pengambilan gambar adalah Masjid Agung Jawa Tengah. Masjid Agung Jawa Tengah adalah sebagai “tetenger” kembalinya tanah wakaf bondo masjid besar kauman Semarang yang dibangun pada 6 September 2002 dan selesai pembagunan pada 14 November 2006.
Setelah sampai di Masjid Agung Jawa Tengah pada pukul 05:30 wib bus saya pun datang paling awal, saya langsung segera bergegas mempersiapkan kamera dan juga tripod. Setelah turun dari bus saya tidak langsung mengambil gambar tetapi saya sholat subuh terlebih dahulu. Saya merasa senang sekali bisa sholat di Masjid Agung Jawa Tengah yang terlihat besar dan megah tersebut karena baru pertama kali saya dapat menginjakan kaki di Masjid Agung Jawa Tengah.
Setelah selesai sholat saya segera bergegas mencari gambar, pertama kali yang saya ambil adalah objek bagian dalam arsitektur masjid dan ternyata di dalam Masjid Agung Jawa Tengah tersebut juga terdapat sebuah Al-Qur’an besar yang ditulis oleh Drs. Hayat dari Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) Wonosobo-Jawa Tengah beliau menulis Al-Qur’an tersebut selama dua tahun tiga bulan, dan Al-Qur’an tersebut juga memiliki ukuran 145 cm x 95 cm.
Selain ada Al-Qur’an besar di dalam Masjid Agung Jawa Tengah juga terdapat sebuah bedug berwarna hijau yang berukuran besar, bedug tersebut dinamakan Bedug Ijo Mangunsari yang dibuat pada tanggal 20 sya’ban 1424 H. Bedug tersebut memiliki ukuran panjang 310 cm, garis tengah depan dan belakang 186 cm, garis tengah bagian tengah 220 cm, keliling depan dan belakang 588 cm, keliling tengah 683 cm dan bedug tersebut juga memiliki jumlah paku sebanyak 156 buah.
Setelah selesai mendapatkan banyak gambar di Masjid Agung Jawa Tengah saya bersama rombongan pun melanjutkan kembali perjalanan menuju Museum Kereta Api Uap di Ambarawa. Museum Kereta Api Uap Ambarawa adalah sebuah stasiun kereta api uap yang sekarang dialih fungsikan dan dimanfaatkan menjadi sebuah Museum di Ambarawa, Jawa Tengah. Museum ini memiliki kelengkapan kereta api yang pernah berfungsi pada zamannya. Salah satunya yaitu kereta api uap dengan lokomotif nomor B 5112 buatan Hannoversche Maschinenbau AG yang sampai sekarang masih dapat menjalankan aktivitasnya sebagai kereta api wisata.
Perjalanan dari Masjid Agung Jawa Tengah menuju Museum Kereta Api Uap tidak terlalu lama hanya menempuh sekitar waktu dua jam. Akhirnya saya bersama rombongan pun tiba di Museum Kereta Api Uap, yang pertama kali saya lihat setelah sampai di Museum Kereta Api Uap Ambarawa adalah banyaknya sebuah kereta tua yang masih terawat dengan baik dan juga banyak anak-anak kecil yang sedang berkunjung di Museum tersebut.
Saya pun segara mengeluarkan kamera untuk segera mencari gambar, pertama yang saya ambil adalah sebuah objek anak-anak kecil yang sedang bermain di kereta-kereta tua tersebut sebagai foto human interest. Tak hanya mencari gambar di museum saja ternyata saya bersama rombongan pun juga diperkenankan untuk menaiki kereta api uap. Saya beserta rombongan menaiki kereta api uap dengan nomor B 5112 buatan Hannoversche Maschinenbau AG, selama perjalan dari stasiun Ambarawa menuju stasiun Tuntang sangat lah menyenangkan disitu lah saya banyak mendapatkan banyak gambar human interest karena di sepanjang perjalanan tersebut adalah sebuah sawah-sawah dan banyak sekali para petani yang sedang memanen padi tidak hanya pemandangan persawahan saja gunung gunung yang menjulang tinggi juga menjadi sebuah keindahan yang tak terhingga untuk saya.