Lihat ke Halaman Asli

Dwi Purbowati

Universitas Sebelas Maret

Melawan Terik Matahari: Menghadapi Peningkatan Suhu di Pulau Jawa dengan Bijak

Diperbarui: 5 Oktober 2023   06:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tingginya suhu di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Tengah, adalah masalah yang saat ini membutuhkan perhatian serius dari kita semua. Hal ini bukan lagi hanya menjadi topik perbincangan di berbagai media sosial, tetapi juga merupakan kenyataan yang kita rasakan saat ini. Suhu yang terus meningkat di siang hari menciptakan kondisi yang tidak hanya tidak nyaman tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan kita. Sebagai masyarakat, kita harus mengambil langkah-langkah konkret untuk menghadapi tantangan ini.

Sebagian besar dari kita yang harus beraktivitas di luar rumah saat siang hari sering kali merasakan dampak langsung dari peningkatan suhu ini. Terik matahari yang tak terhalang oleh awan membuat suhu terasa semakin panas. Hal ini tidak hanya membuat kita merasa lelah dan tidak nyaman, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit yang terkait dengan panas, seperti heatstroke atau dehidrasi.

Faktor cuaca cerah dan minimnya pertumbuhan awan memungkinkan sinar matahari bersinar secara langsung, menjadikan situasi semakin panas. Ini adalah tantangan yang perlu kita hadapi dengan bijak. Kita tidak bisa mengendalikan cuaca, tetapi kita bisa mengambil tindakan untuk melindungi diri kita sendiri.

Salah satu tindakan yang dapat kita lakukan adalah menggunakan tabir surya (sunscreen) saat beraktivitas di luar ruangan. Ini adalah cara efektif untuk melindungi kulit kita dari kerusakan yang disebabkan oleh paparan sinar matahari. Tabir surya membantu menghalangi sinar UV yang berbahaya bagi kulit kita, yang dapat menyebabkan masalah kulit jangka panjang.

Selain itu, kita harus menjaga asupan cairan agar terhindar dari dehidrasi. Minum air yang cukup adalah kunci untuk menjaga tubuh tetap sehat saat cuaca sangat panas. Namun, penting untuk diingat bahwa minuman dingin yang terlalu banyak bisa menjadi kontraproduktif dan menyebabkan gangguan pencernaan. Oleh karena itu, bijaksanalah dalam mengonsumsi minuman selama cuaca panas. Lebih baik hindarilah minuman dingin pada saat kondisi yang panas ini.

Tetapi, tidak hanya faktor alam saja yang memengaruhi peningkatan suhu ini. Perubahan iklim global juga berperan penting dalam kenaikan suhu saat ini. Aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, telah menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca sehingga mempercepat pemanasan global. Perubahan iklim ini memengaruhi pola cuaca dan suhu di seluruh dunia, termasuk di Pulau Jawa.

Mengatasi peningkatan suhu ini bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab bersama sebagai masyarakat. Kita harus berperan aktif dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dengan mengadopsi gaya hidup yang lebih berkelanjutan, seperti mengurangi penggunaan kendaraan bermotor yang berbasis bahan bakar fosil, menghemat energi, dan mendukung upaya pelestarian lingkungan.

Jadi, mari kita bersama-sama menghadapi tantangan suhu tinggi di Pulau Jawa dengan langkah-langkah yang cerdas dan tindakan konkret. Kesehatan kita dan kesehatan planet ini bergantung pada tindakan kita sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline