Aksi demo 11 april 202 di kota Kendari, provinsi Sulawesi Tenggara yang melibatkan ribuan mahasiswa turun ke jalan berakhir ricuh. Mahasiwa dan polisi saling bentrok bahkan ada yang melemparkan batu ke arah gedung DPRD Sultra. Lemparan tersebut dibalas dengan menyemprotkan gas air mata dari pihak kepolisian ke arah mahasiswa yang mulai anarkis.
Bentrokan itu agak reda setelah salah satu perwakilan mahasiswa menemui ketua DPRD Sultra. Beliau sempat ikut bersuara dengan para demonstran terkait penolakan 3 periode jokowi nanti.
Namun, disisi lain masih banyak mahasiswa yang baru berdatangan dan memaksa untuk memasuki gedung DPRD. Melihat hal itu pihak kepolisian mencoba menahan massa yang tetap ingin menyaksikan pertemuan ketua DPRD dan perwakilan dari mereka.
Tak lama kemudian, suasana makin kacau dikarenakan mahasiswa semakin anarkis hingga pihak kepolisian menembakkan gas air mata ke arah massa. Hingga pada pukul 14.17 wita, kondisi di gedung DPRD sultra masih kacau dan terus menembakkan gas air mata guna untuk meredakan kekacauan yang terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H