Lihat ke Halaman Asli

Siapakah yang Harus Kita Percaya??

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bangsa Indonesia kini sedang mengalami kebingungan. Masyarakat terbagi dua kubu. Salah satu mendukung Prabowo dan yang satu Jokowi. Masing-masing pendukung saling kekeh bahwa presiden yang mereka dukung itu benar dan yang tidak dia dukung itu salah. Mereka punya persepsi masing-masing tentang presiden yang mereka dukung. Kadang juga satu anggota keluarga itu berbeda dukungan tentang capres, dan itu sangat rentan memicu konflik diantara anggota keluarga. Bahkan anak-anak kecil yang masih lugu dan polos mengetahui tentang konflik para calon presiden kita. Hal ini miris sekali, anak-anak yang masih kecil yang seharusnya dilindungi dan tidak dikotori pikirannya tetapi malah sudah mengetahui masalah tentang capres.

Terjadi kegoncang-gancingan dimana-mana. Masyarakat di buat bingung dengan statement para calon presiden bahwa mereka “menang”. Dan itu dilakukan masing-masing calon. Padahal sumber dia menang itu hanya dari lembaga quick count yang belum tentu valid kebenaranannya. Dan yang aneh lagi lembaga quick count itu terdapat dua versi juga, ada yang memenangkan Prabowo dan ada juga yang memenangkan Jokowi. Dalam arti gaul para calon presiden kita sudah “GR” duluan. Para pendukung dan masyarakat kecewa karena capres yang mereka dukung kalah. Kekacauan mulai terjadi. Para pendukung masing-masing calon merapatkan barisan. Akibatnya kalau seperti ini adalah perpecahan di Indonesia. Indonesia di bagi dua kelompok. Persatuan dan kesatuan hancur cuma gara-gara pilpres. Lalu siapakah yang benar-benar “menang” dan benar akan memimpin Indonesia 4 tahun ke depan??

Kekacauan mulai timbul dimana-mana sesaat KPU mengumumkan hasil rekapitulasi suara pilpres 2014 yang ternyata dari situ yang menang adalah pasangan capres Jokowi dan cawapres Jusuf Kalla. Pasangan capres nomor urut 1 Prabowo Hatta tidak menerima dan mengundurkan diri dari rekapitulasi suara. Pasangan Prabowo Hatta tidak terima dan melaporkan ke MK. Pasangan Prabowo Hatta menilai banyak terjadi kecurangan dalam pilpres 2014. Masyarakat kembali dibuat bingung dengan hal ini. Ini merupakan wujud kekacauan demokrasi. Lalu siapakah yang benar sebenarnya??

Semua capres pasti mempunyai tujuan yang baik untuk memimpin Indonesia 4 tahun ke depan. Kedua capres mempunyai kekuatan masing-masing. Mereka berdua mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Capres hanyalah manusia biasa yang pasti banyak dosa. Kita sebagai masyarakat jangan pernah menyalahkan capres. Kita jangan terus bilang kejelekan capres itu bagaimana. Jika kita melihat kejelekan mereka, mereka itu tidak akan pernah layak memimpin Indonesia. Prabowo dan Jokowi tidak selamanya benar, mereka juga pasti salah. Yang baik lihatlah kebaikan, ketulusan, kelebihan mereka. Perjuangan untuk mendapatkan kursi capres itu tidaklah mudah, itu adalah kerja keras capres itu sendiri. Kita haruslah menghargai mereka. Mereka sudah pantas mendapatkan itu semua.

Misal kita mempunyai anggapan tersendiri tentang capres, biarlah anggapan tersebut hanya kita yang tau. Kita memilih capres itu karena kita yakin dengan capres tersebut. Jika orang lain memilih yang berbeda, jangan terus kita membencinya. Itu adalah pilihannya. Kita harus menghargainya. Hargailah perbedaan itu karena perbedaan itu indah. Kita gak tau siapa yang benar dan salah sebenarnya, yang perlu kita tau kita memilih capres itu yang menurut kita baik dan benar.

Jangan sampai gara-gara pilpres 2014 persatuan dan kesatuan Indonesia jadi pecah. Warga Indonesia harus bersatu. Media massa juga jangan memihak salah satu calon presiden karena itu akan membuat publik kebingungan. Apapun yang terjadi tentang pilpres diikuti saja bagaimana terjadinya. Kita sebagai masyarakat harus menerima siapapun yang akan menjadi Presiden Indonesia 4 tahun ke depan. Siapapun yang akan menjadi Presiden Indonesia diharapkan akan memimpin negeri ini dengan baik dan bertanggung jawab. Kita harus yakin siapapun yang menang dia sudah berhak mendapatkan jabatan yang selama ini dia harapkan. Sudah seharusnya hasil kerja kerasnya selama ini dia dapatkan. Untuk yang kalah, sudah seharusnya menerimanya dengan lapang dada. Suatu kompetisi pasti harus ada yang menang dan ada yang kalah. Mungkin itu semua belum diijinkan oleh Yang Maha Kuasa. Pasti akan ada hari esok yang indah. Pasti akan ada kesempatan lain waktu. Tetap percaya dan sabar. Orang yang benar pasti akan mendapatkan yang dia harapkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline