Tahu nggak sih? Per semester pertama tahun 2024, jumlah penduduk Indonesia mencapai 282.477.584 jiwa. Ini berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Dari jumlah tersebut, penduduk yang menganut Kepercayaan dan Konghucu masing-masing sebesar 0,03%. Penganut Budha dan Hindu masing-masing 0,71% dan 1,68%. Kemudian, penganut Katolik sebesar 3,07% dan Kristen sebesar 7,40%. Sementara Islam sebagai agama mayoritas dianut oleh 87,08% penduduk Indonesia.
Meskipun Islam sebagai agama mayoritas penduduk Indonesia, terdapat komunitas-komunitas muslim yang menjadi minoritas di beberapa wilayah seperti di provinsi Nusa Tenggara Timur, Bali, Sulawesi Utara, Papua, dan Maluku.
Salah satu di antaranya adalah komunitas muslim yang tinggal di Desa Labobar di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.
Desa Labobar merupakan salah satu kampung yang didiami oleh komunitas muslim asli Maluku. Desa ini berada di Kecamatan Wuar Labobar yang terletak di barat laut Pulau Yamdena.
Untuk menuju desa ini, diperlukan waktu sekitar 6-7 jam. Dari Kota Saumlaki menuju Pelabuhan Larat dapat ditempuh menggunakan mobil selama kurang lebih 4 jam. Dilanjutkan dengan menggunakan perahu motor dari Pelabuhan Larat menuju Desa Labobar sekitar 3 jam.
Baca juga: Mengenal Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Komunitas Muslimnya
Berikut adalah beberapa hal yang saya temukan ketika berkunjung ke kampung ini pada tahun 2019.
Gunung Labobar: Puncak Tertinggi di Kepulauan Tanimbar
Gunung Labobar merupakan puncak tertinggi yang ada di Kepulauan Tanimbar. Meskipun ketinggian gunung ini hanya sekitar 400 mdpl, diperlukan waktu mendaki kurang lebih 2 jam untuk mencapai puncaknya.