Lihat ke Halaman Asli

Kursi Wakil Rakyat

Diperbarui: 20 Juni 2015   04:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mata bertaring sedang duduk di pangkuannya

Mengoceh janji tak tahu menepati

Ironis kursi yang penuh duri

Dikejar orang sampai mati

Tapi kalau sudah dipangku

Lupa tangisan rajawali

Lupa tangisan merpati

Lalu tangisan darah rakyat kami

Coba lihat!

Gagak pun membisu

Mencari bangkai tak berarti

Bertemu si bangsat berjas mlati

Tak sudi menunggu mayatnya hingga petang bahari

Ataupun kamboja di siang hari

Seperti tiduran menunggu pagi

Mencium nyengat kasus pemilik kursi

Layu mengubur diri

Sedangkan mayat-mayat telah menyalakan obor

Mayat yang dulu mengacung tombak

Berteriak merdeka atau mati lalu bersimbah diri

Dalam samudera darah merah tapi putih

Memang obor telah pergi

Ditutupi insan terdepan kami




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline