Lihat ke Halaman Asli

Hujanku

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

repost dari notes FB ku sendiri..

Hujan turun..
Setetes demi setetes dan membasahi tubuh ku..
Kibasan angin tak dapat hentikanku.
Aku bergerak dan terus berputar..
Mataku mengikuti tetesan hujan itu.
Kunikmati setiap sentuhannya.
Dingin.
Namun tetap menenangkan.
Hujan teruslah siram bumi ku..
Agar panas nya bumi tak lagi kurasa.
Agar api yang menyapu hutanku tak lagi menyala.
Dan agar manusia mu yang berpikiran sempit dan tak mau mengalah bisa merasakan kedamaian dalam tetesanmu.
Kan kutunggu kedatanganmu.
Wahai hujan.
Sang tetesan kehidupan.

Hujan+pisang goreng=inspirasi
16september2010
Indonesia Jaya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline