Lihat ke Halaman Asli

Sedikit Cerita tentang Semasa Sekolah Menengah

Diperbarui: 7 Maret 2022   08:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hallo, perkenalkan nama saya Ulfha dan saya berasal dari Pekanbaru. Apa kabar semua? Semoga baik-baik saja dan dijauhkan dari segala penyakit ya. Aamiin. Di sini saya akan menceritakan sedikit tentang masa-masa saat saya masih di sekolah menengah. Sebelumnya, mohon maaf apabila tulisan saya masih berantakan karena mengingat ini adalah tulisan atau karya pertama saya.

Pertama-tama saya mau menceritakan awal saya masuk ke Sekolah Menengah Pertama. Saat hendak lulus Sekolah Dasar, saya bingung hendak mendaftar ke Sekolah Menengah Pertama mana. Saat itu ada beberapa pilihan Sekolah Menengah Pertama, namun pada akhirnya saya memilih untuk mendaftar di salah satu Pondok Pesantren di Pekanbaru. Saat sudah mendaftar di Pesantren tersebut, para calon siswi diharuskan untuk menginap selama dua hari satu malam di Pesantren tersebut. Mungkin itu sebagai gambaran jika para siswi sudah dinyatakan lolos dan menjadi Santriwati di Pesantren tersebut.

Saya tak sendiri, ada tiga orang teman saya yang ikut serta mendaftar di Pesantren tersebut. Kegiatan selama proses pendaftaran tersebut sudah pasti ada kegiatan penghafalan Al-Qur'an, belajar untuk tes ujian penerimaan siswi (seperti ujian Matematika, Bahasa Indonesia, dan masih ada lagi). Di samping itu juga ada kegiatan senam pagi, menunaikan Sholat Fardhu berjama'ah, serta Sholat Tahajjud. Ketika saat sudah jam makan, para calon siswi akan pergi ke kantin untuk mengambil makan dan makan bersama-sama. Ada yang makan sendiri-sendiri (menggunakan piring sendiri), dan ada juga yang makan di nampan besar beramai-ramai. Dan setelah itu piring, gelas, serta nampan yang sudah dipakai harus kita cuci sendiri juga.

Saat hari ujian tiba, semua calon siswi bersiap-siap untuk melaksanakan ujian tersebut. Seingat saya, terdapat beberapa macam kegiatan ujian. Ada ujian atau tes mengaji, menghitung, dan yang terakhir adalah tes hafalan Al-Qur'an. Ketika segala kegiatan itu selesai, para calon siswi disuruh istirahat dan kembali ke ruangan masing-masing, dan membersihkan diri lalu bersiap-siap untuk melaksanakan ibadah Sholat Fardhu Maghrib berjama'ah.

Saya sedikit lupa-lupa ingat mengenai cerita saya selama mengikuti kegiatan penerimaan siswi baru di Pesantren. Yang pasti ketika sudah hari terakhir, para calon siswi sudah mulai mengemasi barang bawaan mereka serta bersiap-siap untuk pulang ke rumah dan setelah itu menunggu hasil dari pendaftaran ini.

Saat menunggu hasil pengumuman, saya juga mencari sekolah lain karena mengingat jika saya tidak lolos di Pesantren tersebut saya bisa langsung mendaftar di sekolah lain juga. Dan ketika hari pengumuman penentuan kelulusan dari Pesantren tersebut, saya dinyatakan tidak lolos. Saya kurang tahu kenapa saya tidak lolos. Mungkin karena hafalan saya sedikit? Saya tidak tahu dan  saya memang tidak mencari tahunya hehe. Mungkin memang bukan takdir saya untuk sekolah di Pesatren tersebut.

Hingga pada akhirnya saya coba untuk mendaftar di salah satu Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu di Pekanbaru. Dan sekolah ini baru dibangun sehingga belum ada siswa maupun siswi sebelumnya. Saat sampai di Sekolah tersebut, saya langsung melakukan pendaftaran dan setelah itu menunggu hari kapan kita akan dites atau melakukan ujian penentuannya.

Ketika hari itu datang, tidak jauh beda dengan Pesantren sebelumnya, kami para calon siswi dituntun untuk mengerjakan ujian tertulis. Seperti ujian Bahasa Indonesia dan Matematika. Dan tidak hanya itu, setelah ujian tertulis saya juga diuji pelafalan membaca Al-Qur'an oleh salah satu Ustadzah di Sekolah tersebut. Lalu ketika segala bentuk tes tersebut,  saya akhirnya mengunggu pemberitahuan atau pengumuman mengenai lulus atau tidaknya saya di Sekolah tersebut. Dan Alhamdulillah, ternyata saya lulus.

Dan ternyata saya tidak sendiri, ada lima orang teman dari Sekolah Dasar saya lainnya yang ikut mendaftar di Sekolah ini dan mereka juga lulus. Saat hari-hari pertama menjadi siswi Sekolah Menengah Pertama, saya hanya bermain bersama dengan teman-teman SD saya karena belum mau berteman dengan yang lainnya. Karena saya pribadi merupakan orang yang sulit berkomunikasi dan memulai obrolan dengan orang baru, dan ditambah masih malu-malu untuk berkenalan dengan orang lain. Namun dengan seiring berjalannya waktu, saya memiliki teman dan sudah bisa berbaur dengan lingkungan "Sekolah Menengah Pertama". Saya cukup akrab dengan beberapa teman seangkatan dengan saya dan beberapa sudah menjadi teman dekat saya.

Hampir terlewatkan mengenai Sekolah tersebut adalah Sekolah baru. Saya ingin sedikit bercerita mengenai itu. Saat saya dan teman-teman lainnya yang mendaftar dan dinyatakan lolos, saya merupakan angkatan pertama dari Sekolah itu. Dan bangunannya pun belum semuanya jadi. Wajar saja, namanya juga sekolah baru dibangun.

Untuk kehidupan selama menjadi siswi Sekolah Menengah Pertama, bisa dikatakan saya kurang menyukai pribadi atau diri saya selama SMP. Mungkin karena baru merasakan menjadi remaja? Atau ada hal lain? Saya tidak tahu. Dan selanjutnya saya akan menceritakan tentang semasa Sekolah Menengah Atas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline